Sabtu, 27 Desember 2008

Keburukan Yang Ditimbulkan Tahun BAru




J Merupakan salah satu bentuk tasyabbuh (menyerupai) dengan orang-orang kafir yang telah dilarang oleh Rosululloh shollallohu ‘alaihi wa sallam. (kayak yang udah dibahas di atas)

J Melakukan amal ketaatan seperti dzikir, membaca Al Qur’an, dan sebagainya yang dikhususkan menyambut malam tahun baru adalah pebuatan bid’ah yang menyesatkan.

J Ikhtilath (campur baur) antara pria dan wanita seperti yang kita lihat pada hampir seluruh perayaan malam tahun baru bahkan sampai terjerumus pada perbuatan zina, Na’udzubillahi min dzaalika…

J Pemborosan harta kaum muslimin, karena uang yang mereka keluarkan untuk merayakannya (membeli makanan, bagi-bagi kado, meniup terompet dan lain sebagainya) adalah sia-sia di sisi Alloh subhanahu wa ta’ala.

J And masih banyak keburukan lainnya baik berupa kemaksiatan bahkan kesyirikan kepada Alloh. Wallahu a’lam bi showab…





Moga Manfaat ya Orang biasa….

-Aisya

Renungan 1 Muharram


Sudah muharram lagi
Sudah tahun baru lagi
Selamat tahun baru kawan kawan

Sudah tahun baru lagi
belum juga tibakah saat kita menunduk
memandang diri sendiri
bercermin di ruang Tuhan.. Sebelum kita dihsabnya

kawan..... siapakah gerangan kita ini sebenarnya??!!!!!!
muslimkah???
mu'mininkah???
muttaqien??
khalifah allahkah?
khairrul umatinkah kita!!??
umat muhamadkah kita??

atau.. kita sama dengan makhluk lain
atau.. bahkan lebih rendah lagi
hanya budak budak perut dan kelamin



iman kita kepada alloh yg ghaib
rasany lebih tipis dibandingkan dgn uang kertas seribuan bukan?

syahadat kita..
rasanya seperti perut beduk atau pernyataan kosong pegawai rendahan

sholat kita lebih cepat daripada menghirup kopi panas

puasa kita..
rasanya seperti mengubah jadwal
zakat kita..
jauh lebih berat dibandingkan tukang becak melepas penghasilanya

haji haji kita tak ubahnya tamasya-tamasya menghibur diri
membuang dosa besar untuk mendapatkan label label haji

kawan .... lalu bagaimana?
berapa lama kita pergi bersamanya??
Atau kita justru sibuk dan terlalu sibuk!!! sibuk!!!!! sibuk menjalankan tugas,
mengatur bumi dan seisinya sebagai khalifah khalifahnNYA.

kawan.. tak terasa kita semakin pintar barangkali
mungkin kedudukan kita sebagai khalifah mempercepat proses kematangan kita
paling tidak... kita semakin pintar untuk berdalih


kitapun memperkosa alam dan lingkungan demi ilmu pengetahuan
kita lalu berkelahi untuk menegakkan kebenaran
kita melacur,, dan menipu demi keselamatan
kita pamer kekayan demi mensyukuri kenikmatan
kita memukul! ,kita mencaci!, kita menghina demi pendidikan
kita berbuat semaunya demi kemerdekaan
kitapun membiarkan kemungkaran demi kedamaian
pendek kata..
demi semua yg baik, halallah semuanya sampai yg tidak baik


lalu... kapan kita berhijrah?
lau kapan kita menyadari sebuah tahun baru?
muharram kita akan berarti hari ini,,
atau,,
tidak sama sekali





Rabu, 17 Desember 2008

Kisah Islamnya Syeikh Yusuf Estes mantan penginjil


Kisah Mualaf - Kisah Rohaniawan/Budayawan
Monday, 24 March 2008 08:46
Awalnya ia bekerja sebagai musisi di gereja sekaligus penginjil. Namun kini, ia berkeliling dunia dan telah banyak mengislamkan orang. Di bawah ini adalah penuturannya.

Yusuf Estes lahir tahun 1944 di Ohio, AS. Tahun 1962 hingga 1990 ia bekerja sebagai musisi di gereja, penginjil sekaligus mengelola bisnis alat musik piano dan organ. Awal 1991 ia terlibat bisnis dengan seorang pengusaha Muslim asal Mesir bernama Muhammad Abd Rahim. Awalnya ia bermaksud meng-Kristenkan pria Mesir itu. Namun akhirnya ia justru memeluk Islam diikuti oleh istri, anak-anak, ayah serta mertuanya. Ia menguasai bahasa Arab secara aktif, demikian juga ilmu Al-Quran selepas belajar di Mesir, Maroko dan Turki. Sejak 2006, Yusuf Estes secara regular tampil di PeaceTV, Huda TV, demikian pula IslamChannel yang bermarkas di Inggris. Ia juga muncul dalam serial televisi Islam untuk anak-anak bertajuk “Qasas Ul Anbiya” yang bercerita tentang kisah-kisah para Nabi.

Yusuf terlibat aktif di berbagai aktifitas dakwah. Misalnya, ia menjadi imam tetap di markas militer AS di Texas, dai di penjara sejak tahun1994, dan pernah menjadi delegasi PBB untuk perdamaian dunia. Syekh Yusuf telah meng-Islam-kan banyak kalangan, dari birokrat, guru, hingga pelajar. Berikut kisah Syekh Yusuf sebagaimana dituturkannya di situs www.islamtomorrow.com.

Nama saya Yusuf Estes. Saat ini dipercaya memimpin sebuah organisasi bagi Muslim asli Amerika. Kini sepanjang hidup saya berikan untuk Islam. Saya berkeliling dunia untuk memberikan ceramah dan berbagi pengalaman bagaimana Islam hadir dalam diri saya. Organisasi kami terbuka untuk berdialog dengan berbagai kalangan. Misalnya para pemuka agama seperti pendeta, rabi (ulama kaum Yahudi-red) dan lainnya dimanapun mereka berada.

Kebanyakan medan kerja kami adalah kawasan institusional seperti pusat militer, universitas, hingga penjara. Tujuan utama adalah untuk menunjukkan Islam yang sebenarnya dan memperkenalkan bagaimana hidup sebagai seorang Muslim. Meskipun Islam saat ini berkembang sebagai salah satu agama terbesar kedua setelah Kristen, namun masih banyak saja terjadi misinformasi tentang Islam. Misalnya Islam selalu diidentikkan dengan hal berbau Arab.

Banyak orang bertanya pada saya bagaimana mungkin seorang pendeta atau pastur Kristen bisa masuk Islam. Padahal tiap hari kami menyampaikan kebenaran Kristen. Belum lagi dengan berita-berita negatif tentang perilaku buruk Islam di media. Pasti tidak ada orang yang tertarik dengan Islam. Pernah seorang pria Kristen bertanya pada saya melalui e-mail kenapa dan bagaimana saya meninggalkan Kristen dan masuk Islam. Saya berterima kasih pada semua yang bersedia mendengar kisah saya berikut ini. Semoga Allah ridha.

Keluarga Kristen taat

Saya lahir di Ohio, besar dan bersekolah di Texas. Dalam tubuh saya mengalir darah Amerika, Irlandia dan Jerman hingga sering disebut WASP (white anglo saxon protestant). Keluarga kami adalah penganut Kristen yang sangat taat. Tahun 1949, ketika masih di bangku SD kami pindah ke Houston, Texas. Saya dan keluarga sering hadir secara rutin ke gereja. Malah saya dibaptis pada usia 12 tahun di Pasadena, masih Texas.

Sebagai seorang remaja, saya punya keinginan untuk bisa berkunjung ke banyak gereja di berbagai tempat guna menambah pengalaman dan pengetahuan Kristen. Kala itu saya benar-benar haus untuk mempelajari ajaran Kristen. Tidak hanya ajaran Kristen, bahkan ajaran Hindu, Budha, Yahudi,hingga Metafisika juga saya pelajari. Hanya satu ajaran yang saya tidak begitu serius dan bahkan tidak menaruh perhatian sama sekali, yakni Islam.

Saya suka musik terutama klasik. Hingga saya sering dapat undangan menyanyi di berbagai gereja. Di kisaran tahun 1960-an saya mengajar musik dan tahun 1963 punya studio sendiri di Laurel, Maryland yang saya beri nama “Estes Music Studios.” Hingga tahun 1990 atau hampir 30 tahun lamanya saya bersama dengan ayah mengelola bisnis entertainment. Kami juga punya toko alat musik piano dan organ di Texas, Oklahoma hingga Florida.

Ayah dulu pernah aktif dalam aneka kegiatan gereja. Dari sekolah minggu hingga aktifitas penggalangan dana bagi pengembangan sekolah Kristen. Dia sangat menguasai Bibel dan juga terjemahannya. Melalui ayah pula saya belajar Bibel dalam berbagai versi dan terjemahan.

Ayah saya, seperti kebanyakan pendeta lainnya, selalu mendapat pertanyaan:”Apakah Tuhan yang menulis Bibel?” Biasanya jawabannya adalah: “Bibel adalah rangkaian kata inspirasi seorang lelaki yang berasal dari Tuhan.” Itu bermakna, menurut saya, manusialah yang menulis Bibel. Tentu saja, selama bertahun-tahun, jawaban itu menimbulkan banyak tanggapan bahkan penolakan. Namun ayah selalu menambahkan,”Akan tetapi (Bibel) itu tetap kata dari Tuhan yang diilhamkan kepada manusia.” Begitulah.

Mencari Tuhan

Beranjak dewasa dan memiliki usaha sendiri, akhirnya saya “menyerah”. Saya tidak mungkin jadi seorang pendeta. Saya takut bermental hipokrit. Saya belum bisa menerima tentang konsep Tuhan itu satu namun pada saat yang sama Dia menjadi “Tiga” atau Trinitas. Saya selalu bertanya-tanya, jika Dia “Tuhan Bapa” bagaimana mungkin pada saat yang sama juga menjadi “Anak Tuhan?”

Selama bertahun-tahun saya mencoba mencari Tuhan dengan berbagai cara. Saya pelajari dan cek dalam agama Budha, Hindu Metafisika, Taoisme, Yahudi dan banyak lagi. Bertahun-tahun saya pelajari hingga mendekati usia ke-50 saya belum menemukan siapa Tuhan yang sebenarnya. Lalu saya mencoba bergaul dengan banyak kalangan, termasuk dengan para evangelis dan penginjil yang punya pengalaman di berbagai tempat dan negara. Kami sering melakukan perjalanan jauh. Namun tidak ada jawaban yang memuaskan. Tidak ada yang mau menjawab siapa yang menulis Bibel sebenarnya, kenapa Bibel banyak versi padahal bukunya sama, kenapa banyak sekali terdapat kesalahan versi terkini dengan versi terdahulu. Dan, bahkan, dalam berbagai versi Bibel, saya tidak menemukan satupun kata “Trinitas.”

Kolega saya akhirnya tidak mampu meyakinkan saya. Mereka lelah mencari jawaban yang tepat atas pertanyaan-pertanyaan “nyeleneh” tersebut. Sampai akhirnya datanglah satu kejadian yang merupakan awal perjumpaan saya dengan Islam. Kejadian yang akhirnya meruntuhkan semua konsep-konsep dan keyakinan-keyakinan yang telah membebani saya selama bertahun-tahun. Solusi dan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan saya datang justru dengan cara, yang menurut saya, aneh dan ganjil.

Jumpa pria Mesir

Ceritanya, awal 1991 ayah mencoba menjalin bisnis dengan seorang pengusaha dari Mesir. Ia meminta saya untuk bertemu dengan pria Mesir itu. Bagi saya inilah kali pertama mengadakan kontak bisnis internasional. Yang saya tahu tentang Mesir adalah piramid, patung Sphinx, dan sungai Nil. Hanya itu. Lalu ayah menyebut bahwa pria itu seorang Muslim.

Apa? Islam? Saya tidak percaya dengan apa yang saya dengar. Menjalin hubungan dengan orang Islam? Spontan batin saya menolak. Tidak, no way! Saya mengingatkan ayah agar membatalkan kontak dengan pria itu dengan menyebut hal-hal negatif tentang orang Islam. Orang Islam teroris, pembajak, penculik, pengebom, dan entah apa lagi. Saya sebut juga mereka (orang Islam) tidak percaya dengan Tuhan, tiap hari kerjanya mencium tanah lima kali sehari, dan menyembah kotak hitam di tengah padang pasir (maksudnya Ka’bah-red.). Tidak! Saya tidak mau jumpa orang itu.

Ayah tetap mendesak. Ia menyebut orang itu sangat ramah dan baik hati. Akhirnya saya menyerah dan bersedia bertemu dengan pengusaha Islam tersebut. Tapi untuk pertemuan tersebut saya buat semacam “aturan” khusus. Antara lain; saya mau bertemu dengannya pada hari Minggu setelah kegiatan di gereja, sehingga punya “kekuatan” kala bertemu nanti. Saya musti bawa Bibel, pakai baju jubah dan peci ala gereja bertuliskan “Yesus Tuhan Kami.” Istri dan kedua anak perempuan saya juga harus datang di saat pertemuan pertamakali dengan orang Islam itu.

Tibalah hari H. Ketika saya masuk toko, langsung saya tanya pada ayah mana orang Islam itu. Ayah menunjuk seorang laki-laki di dekatnya. Mendadak saya dilanda kebingungan. Ah sepertinya pria itu bukan si Islam yang dimaksud. Hati saya membatin. Penampilannya tidak seperti yang saya bayangkan sebelumnya. Laki-laki asal Mesir itu tidak berjanggut, bahkan tidak punya rambut sama sekali alias botak. Ia tidak bersorban dan tidak pula berjubah. Malah pakai jas.

Spontan saya mengedarkan pandangan ke seluruh ruangan. Mengamati orang-orang yang hadir. Saya mencari-cari orang yang pakai jubah dengan surban melilit di kepalanya, berjenggot lebat serta alis mata tebal. Khas orang Arab. Namun tidak ada seorangpun yang memenuhi kriteria saya. Yang lebih mengejutkan, pria itu malah menegur saya dengan sangat ramah. Ia menyambut dan menjabat tangan saya dengan hangat. Namun saya tidak terkesan dengan tingkahnya itu. Hanya ada satu pikiran, yakni bagaimana meng-Kristenkan pria Mesir itu.

Interogasi

Selepas perkenalan singkat, saya pun mulai “menginterogasi” pria Mesir tersebut. Anda percaya dengan Tuhan? tanya saya mengawali. Pria itu menjawab ya. Saya mencocornya lagi dengan rentetan pertanyaan lain seperti keyakinan Islam kepada Nabi Adam, Ibrahim. Musa, Daud, Sulaiman hingga Isa Al-Masih. Saya dibuat terpana kala mendengar jawabannya. Ia menjelaskan Islam percaya dengan Nabi-Nabi yang saya sebut tadi. Bahkan makin ternganga kala diberitahu Islam juga beriman dengan salah satu Kitab Allah yakni Injil dan Nabi Isa adalah salah satu utusan-Nya. Fantastik!

Yang bikin saya syok adalah tatkala mengetahui ternyata Islam juga percaya dengan Almasih (baca: Nabi Isa). Dalam Islam ternyata Isa diimani; sebagai utusan Tuhan dan bukan Tuhan, lahir tanpa seorang ayah, ibunya adalah Maryam. Ini sudah lebih dari cukup bagi saya untuk mempelajari Islam lebih lanjut. Ah padahal sebelumnya saya sangat benci dengan Islam. Kini saya harus mempelajarinya? Bagaimana mungkin?

Akhirnya kami jadi sering bertemu dan berdiskusi terutama tentang keimanan. Pria ini sangat lain. Ramah, kalem, dan terkesan pemalu. Ia mendengar dengan serius setiap kata-kata saya dan tidak menyela sedikitpun. Lama kelamaan saya jadi menyukai pria itu. Namun waktu itu yang masih terpikir oleh saya adalah mencari cara untuk mengajaknya masuk Kristen. Orang ini sangat potensial menurut saya.

Menjadi mitra bisnis

Saya akhirnya setuju untuk menjalin bisnis dengan pengusaha Mesir itu. Kami sering mengadakan perjalanan bisnis di sepanjang kawasan Utara Texas. Sepanjang hari kami justru banyak berdiskusi hal keyakinan Islam dan Kristen ketimbang masalah bisnis. Kami bicara tentang konsep Tuhan, arti hidup, maksud penciptaan manusia dan alam serta isinya, tentang Nabi, dan banyak lainnya lagi.

Satu ketika saya dapat kabar Muhammad bermaksud pindah rumah. Selama ini ia tinggal bersama dengan seorang temannya. Ia berencana untuk tinggal di mesjid selama beberapa waktu. Saya dan ayah mengajaknya tinggal di rumah kami saja. Ia pun setuju.

Satu ketika salah seorang teman saya –seorang pendeta- mengalami serangan jantung. Kami membawanya ke rumah sakit terdekat dan tinggal beberapa saat disana. Saya pun musti menjenguknya beberapa kali dalam seminggu. Muhammad sering saya ajak serta. Rupanya teman saya itu tidak begitu suka. Bahkan ia dengan nyata menolak berdiskusi apapun tentang Islam. Hingga satu hari datang pasien baru. Seorang pria yang kemudian tinggal satu kamar di rumah sakit dengan teman saya. Ia menggunakan kursi roda. Saya berkenalan dengan pria itu. Sekilas tampaknya pria itu seperti sedang depresi berat.

Pria di kursi roda mencari Tuhan

Akhirnya saya tahu pria itu kesepian dan depresi berat serta butuh teman dalam hidupnya. Jadilah saya mencoba mengingatkan dia tentang Tuhan. Saya kisahkan tentang Nabi Yunus yang hidup dalam perut ikan. Sendirian dalam gelap namun masih ada Tuhan bersamanya.

Selepas mendengar kisah itu, pria berkursi roda itu mendongakkan kepalanya seraya meminta maaf. Ia menceritakan bahwa ada sedikit masalah yang melandanya. Selanjutnya ia ia ingin mengakuinya kesalahannya itu di hadapan saya. Saya berujar bahwa saya bukan seorang pendeta. Pria itu justru menjawab; “Sebenarnya saya dulu seorang pendeta.”

“Apa? Saya barusan menceramahi seorang pendeta ? Saya benar-benar syok kala itu. Kenapa jadi begini? Apa yang terjadi dengan dunia ini sebenarnya?

Rupanya pendeta itu –namanya Peter Jacobs- adalah mantan misionaris yang telah berkeliling Amerika Latin dan Meksiko selama 12 tahun. Kini ia malah depresi dan butuh istirahat. Saya menawarkannya untuk tinggal di rumah kami. Dalam perjalanan ke rumah, saya berdiskusi dengan Peter tentang Islam. Saya sungguh terkejut kala diberitahu para pendeta Kristen juga belajar tentang Islam dan bahkan sebagiannya ada yang doktor di bidang itu. Ini hal baru bagi saya tentunya.

Sejak itu, Muhammad, Peter dan saya sering terlibat diskusi hingga larut malam. Satu ketika masuk ke masalah kitab-kitab suci. Saya takjub kala Muhammad menceritakan bahwa dari pertama diturunkan hingga saat ini atau selama 1400 tahun Al-Quran hanya ada satu versi. Al-Quran dihafal oleh jutaan Muslim di seluruh dunia dengan satu bahasa yaitu Arab. Sungguh mustahil. Bagaimana mungkin kitab suci kami bisa berubah-ubah dengan berbagai versi sementara Al-Quran tetap terpelihara?

Sang pendeta masuk Islam!

Satu hari pendeta Peter Jacobs ingin melihat apa yang dilakukan orang Islam di Mesjid. Ia pun ikut Muhammad. Sepulang dari sana saya bertanya pada Peter ada kegiatan apa di sana. Peter menyebut tidak ada acara apa-apa di mesjid. Mereka (orang Islam) cuma datang dan shalat saja. Tidak ada acara seremoni apapun. Apa? tidak ada ceramah atau nyanyian apapun?

Beberapa hari kemudian Peter minta ikut lagi ke mesjid. Namun kali ini lain. Mereka tidak pulang-pulang hingga larut malam. Saya khawatir sesuatu terjadi terhadap mereka. Akhirnya Muhammad kembali dengan seorang pria berjubah. Saya sungguh terkejut dengan laki-laki yang datang bersama Muhammad itu. Ia mengenakan jubah dan topi putih. Ah rupanya si Peter. Ada apa dengan kamu tanya saya. Jawaban Peter bak petir di siang bolong. Ia menyebut sudah bersyahadah. Oh Tuhan! Apa yang terjadi? Pendeta masuk Islam?

Saya benar-benar syok dan semalaman tidak bisa tidur memikirkan hal itu. Saya ceritakan kejadian tersebut kepada istri. Istri saya justru menyatakan ia juga ingin masuk Islam, karena itulah yang benar. Oh Tuhan! Saya benar-benar tidak percaya.

Saya turun ke bawah dan membangunkan Muhammad seraya minta waktu diskusi dengannya. Sepanjang malam hingga subuh kami bertukar pendapat. Muhammad minta izin shalat Subuh. Ketika itu saya mendapat firasat, kebenaran telah datang. Saya harus membuat pilihan. Lalu saya keluar rumah. Persis di belakang rumah, saya memungut sepotong papan. Lalu saya letakkan papan itu menghadap ke arah orang Islam shalat. Saya pun bersujud menghadap kiblat dan meminta petunjuk-Nya.

Sekeluarga masuk Islam

Pagi itu, pukul 11, saya bersyahadah di hadapan dua orang saksi, mantan pendeta Peter Jacobs dan Muhammad Abd. Rahman. Alhamdulillah, di usia ke-47 saya jadi seorang Muslim. Beberapa menit kemudian istri saya juga ikut bersyahadah. Ayah baru memeluk Islam beberapa bulan kemudian. Sejak itu saya dan ayah sering ke mesjid terdekat di kota kami. Ayah mertua saya akhirnya juga mengikuti kami. Di usianya yang ke-86 ia memeluk Islam. Mertua saya meninggal persis beberapa bulan selepas bersyahadah. Semoga Allah ampuni dia. Amiin.

Adapun anak-anak saya pindahkan dari sekolah Kristen ke sekolah Islam. Setelah sepuluh tahun bersyahadah, mereka telah mampu menghafal beberapa juz Al-Quran.

Sejak itu saya habiskan waktu hanya untuk Islam. Saya berdakwah ke mana-mana, hingga ke luar Amerika. Banyak sudah yang memeluk Islam. Baik dari kalangan birokrat, guru, dan pelajar dari berbagai agama. Dari Hindu, Katolik, Protestan, Yahudi, Rusia Orthodok, hingga Atheis. Saat ini saya juga mengelola sebuah website yakni Islamalways.com yang punya motto terkenal, " where we're always open 24 hours a day and always plenty of free parking." (kami buka 24 jam sehari dan banyak tempat parkir gratis).

Islam telah mengubah cara saya melihat kehidupan ini dengan lebih bermakna. Semoga Allah pelihara hidayah yang sudah ada pada kita dan sebarkan hidayah itu ke seluruh alam. Amin. [Zulkarnain Jalil].

Alasan Aku Memeluk ISlam


Hari May
May May Ali



Bacalah! dengan (menyebut) nama Tuhan yang menciptakanmu... (QS 96:1)

Anak tertua Muhammad Ali, lahir pada 18 Juni 1986; seorang bintang rap yang sedang menanjak dengan rekaman compact disc-nya, "May May: The Introduction".14 Dia berkata dia telah ditolak oleh beberapa perusahaan rekaman --dia ditolak beratus-ratus kali karena nama akhirnya adalah Ali dan orang mengira bahwa dia seorang gadis kaya yang tidak mempunyai bakat atau alasan untuk nge-rap. Akhirnya dia berhasil mendaratkan sebuah persetujuan dan dalam discnya dia menyampaikan terima kasih kepada "semua yang tidak mempunyai alasan" untuk memberinya kesempatan. "Terimakasih untuk motivasinya", katanya. "The Introduction" memiliki nuansa tanggung jawab sosial --pesan-pesan yang positif untuk kaum muda-- juga kesaksian tentang penyakit-penyakit dunia: penganiayaan, baku tembak, kebrutalan polisi, citra kaum kulit hitam yang stereotip. "Rapumentary Ali" adalah sebuah persembahan kepada ayahnya, idolanya. May May, yang dibesarkan oleh kakek-neneknya setelah orang tuanya bercerai, ingin menjadi seorang petinju. Dia menetapkan pendiriannya untuk menjadi seorang pelawak wanita tetap di Los Angeles sebelum mendapatkan persetujuan rekamannya. Sebelum makan malam di sebuah restoran Thai-Muslim di LA, dia menyanyikan salah satu lagu rapnya. Kemudian dia berfoto dengan pose sedang memeluk pemilik restoran dan istrinya.

Seandainya saya harus mengulangi hidup saya, saya tidak akan meminta orang lain untuk membesarkan saya. Hidup keseharian saya, dan cara berpikir saya, merupakan gaya Islam dan gaya kakek-nenek saya --Aminah dan Sadru-Din Ali. Sembilan puluh persen kehidupan saya dibentuk oleh mereka. Kebutuhan duniawi saya dipenuhi oleh ayah. Dan saya belajar dari kesalahan ibu saya. Sembilan puluh persen dari tingkah laku saya, saya pikir berasal dari Islam dan dari kakek-nenek saya. Segala sesuatu yang mereka lakukan, mereka pertimbangkannya dari segi agama. Tetapi mereka membolehkan saya pergi kemana saja.

Sebagai anggota Nation, apakah Anda percaya bahwa orang kulit putih itu adalah iblis?

Saya belum cukup dewasa untuk memandang seorang kulit putih dan berkata, "Oh, ini iblis itu!" Tetapi saya tahu itulah keseluruhan konsepnya. Saya tidak pernah benar-benar memahaminya karena saat itu saya masih terlalu muda. Saya masih bermain dengan boneka saya.

Nation sangat tepat dalam aksi tetapi tidak dalam konsep. Aksi mereka selama ini adil dan benar --saya harap kaum Muslim sekarang bertindak seperti Nation. Mereka terorganisir. Saya bangga menjadi seorang gadis kecil Muslimah.

Ayah saya seorang yang sangat sensitif. Jika dia melihat seseorang dalam kesulitan, dan dia tidak terburu-buru untuk suatu urusan, dia akan segera menolong orang tersebut, karena dia merasa bahwa itu merupakan suatu berkah.

Pada suatu malam, ketika itu turun hujan, dia pergi sendiri mengendarai mobilnya kemudian dia membawa pulang sebuah keluarga. Mereka terdiri dari seorang ibu, bapak, dua bayi dan seorang anak berumur tujuh tahun. Kebetulan istrinya, Veronica, sedang bepergian ke luar negeri, dan dua anaknya yang lain bermalam di rumah teman mereka. Dia menempatkan keluarga itu di kamar anak-anaknya dan menyuruh mereka tidur di sana. Dia memberi mereka makan, dan membelikan tiket kereta api supaya mereka dapat kembali ke daerah asal mereka. Ayah saya tidak takut akan apa pun.

Kami sering bepergian. Di bandar udara, saya mengamati betapa setiap orang yang kami temui mengenalinya. Jika kami di jalan, mereka meneriakkan namanya. Saya tahu ayah saya tidak mengenal orang-orang itu. Jadi, ayah saya seperti seorang bintang di film-film televisi atau di bioskop.

Ketika saya mulai dapat berjalan dan bicara, saya mengetahui dia orang yang terkenal, karena saya pergi bersamanya untuk beberapa wawancara. Saya selalu bersama ayah. Saya selalu ingin berada di sampingnya. Saya sangat mencintainya. Dia banyak bermain dan bercanda dengan saya.

Tetapi saya tidak terlalu dilindungi. Saya banyak melihat hal yang sebenarnya tidak seharusnya saya lihat pada usia lima, enam atau tujuh tahun. Saya selalu ingin tahu ketika masih kecil. Saya ingin tahu segala sesuatu yang terjadi, dan melihat segala sesuatu yang seharusnya tidak saya lihat. Maksud saya, dunia seolah berada di rumah saya. Saya melihat artis penipu meminta uang, para wanita membenci ibu saya, berusaha mengerling ayah saya. Saya melihat semuanya. Pada usia muda saya sudah melihat bagaimana orang dapat begitu manipulatif.

Jika saya melihat seorang wanita mendekati ayah lalu dia memberikan tanda tangannya dan sebuah ciuman di pipi serta beramah-tamah dengannya, saya akan berkata, "Saya akan bilang pada sang Utusan!" Sebab sebesar apa pun cinta saya pada ayah saya, saya tahu siapa bossnya, dan itu adalah Elijah Muhammad. Dia begitu setia pada sang Utusan tersebut.

Apakah menurut Anda menjadi putri Muhammad Ali membantu Anda mendapatkan sebuah persetujuan rekaman?

Tidak, hal itu tidak membantu. Bisnis ini sangat berat, memakan waktu. Anda akan melihat banyak orang dalam bisnis ini harus menunggu selama sepuluh tahun untuk mendapatkan sebuah persetujuan rekaman. Ada juga orang yang tidak mempunyai ayah yang terkenal yang hanya menunggu satu tahun.

Dengan menjadi putri Ali, secara otomatis kaum muda akan mengenal saya. Kesan pertama yang mereka dapatkan adalah --Saya ragu, jangan-jangan dia dimanja. Saya khawatir jangan-jangan dia telah memiliki segalanya. Itulah hal pertama yang dipikirkan kawan sebaya saya --sampai mereka merasa harus mengenal saya. Jadi saya pikir sulit sekali bagi saya untuk membuktikan keberadaan saya di musik rap. Sulit sekali, karena orang-orang hanya menunggu saya untuk mencari-cari hal yang tidak mereka sukai. Saya harus meyakinkan bahwa segala sesuatunya telah sempurna. Saya merasa harus menjelaskan latar belakang saya --bahwa saya tidak dibesarkan sebagai orang kaya. Satu-satunya jalan agar mereka mau membeli kaset Anda adalah dengan membuat mereka menyukai Anda.

Mengapa memilih musik rap? Latar belakang Anda sebenarnya tidak mendukung Anda menjadi seorang penyanyi rap.

Itu sangat mendukung. Ada dua alasan: Kedua orang tua saya adalah entertainer. Ibu saya seorang fotografer. Ayah saya seorang penghibur. Dia seorang atlet. Ketika saya masih kecil, saya tidak pernah bercita-cita menjadi seorang penghibur.

Ayah saya memegang teguh agamanya dan berjuang lewat tinju. Dia seperti seseorang yang senantiasa menyampaikan sebuah pesan. Saya banyak mewarisi sifat ayah saya. Medium saya adalah musik rap.

Karena berada di dunia hiburan, ayah tahu pengaruh-pengaruh negatif dan kesalahan yang diperbuatnya pada masa kejayaannya. Dia tidak ingin kesalahan itu terjadi pada saya, dia hanya merasa tidak yakin. Tetapi dia tidak pernah memarahi saya.

Sebuah syair lagu saya mengatakan, "Belajarlah dari seorang rekan Muslimah..." Saya membiarkan orang-orang tahu bahwa saya seorang Muslim, dan saya menyampaikan itu pada semua orang. Semua anak muda sekarang mendengarkan musik rap, itulah yang menjadi motivasi saya.

Album solo saya yang pertama diedarkan tahun lalu. Judulnya Life's a Test. Sebenarnya, ketika saya sedang membaca Al-Quran dan melihat catatan kakinya, saya memahami bahwa hidup adalah sebuah ujian dan saya berkata, wah, ini judul yang bagus! Paragraf pertamanya berbunyi:

This life ia a test
I must confess
'Cause I've learnt from the very best
Qur'anic verses say you must live to give
Step right up
I'm gonna tell you how it is...

Setiap orang mempunyai idola atau seseorang yang benar-benar mereka sukai. Dan setiap tahun, saya bertemu seseorang yang saya hormati, saya kagumi atau saya lihat berita yang mengagumi ayah saya. Siapa pun dia, mereka mencintai ayah saya. Orang awam tidak pernah mengalami perhatian semacam itu dari seseorang yang merendahkan diri mereka kepada ayah Anda. Di satu pihak hal itu seperti tertuju kepada Anda. Saya mendapat semangat dari keadaan itu. Saya pikir ini sungguh menggembirakan.

Tidak seperti kebanyakan anak lain, saya ingat karir ayah saya dan banyak menghabiskan waktu bersamanya selama karirnya. Saya ingat ketika dia berlatih untuk beberapa pertarungan. Saya melihatnya di Deer Lake bersama Larry Holmes sebagai mitra tandingnya. Orang-orang berdatangan, dan mereka memadati sasana tersebut. Saya ingat Don King selalu berada di jajaran para kru. Ayah sering kali mengancam akan memotong rambutnya. Suasana di sana selalu menyenangkan. Melihat dedikasinya, betapa berat dia bekerja. Saya jadi mengerti kita tidak akan menjadi yang terbaik di suatu bidang jika tidak bekerja ekstra keras.

Adakah suatu pertandingan di mana Anda mengharapkan dia kalah sehingga dia akan berhenti bertinju?

Trevor Berbick. Pertarungan yang paling menyakitkan bagi saya untuk ditonton adalah pertandingannya melawan Larry Holmes. Saya tidak berada di sana. Saya menyaksikannya di televisi bersama sekelompok orang asing di pusat kota Chicago. Mereka tidak mengetahui putri petinju itu ada di antara mereka, duduk di bagian belakang.

Dia seharusnya sudah berhenti bertinju --sebelum melawan Larry Holmes. Dia kehilangan kekuatannya dengan cepat. Para kru dan manajernya berkata, Ayo, serang, Ali, ini pertarunganmu yang terakhir. Dan saya tahu dia tidak memiliki kekuatan untuk itu. Sungguh menyakitkan. Maksud saya, dia bukan lawan Larry Holmes pada usianya saat itu. Saya merasa sayalah yang dipukuli.

Kemudian dia bertarung lagi. Kami semua larut dalam pertarungan itu, dan saya tahu Berbick tidaklah sekuat Larry Holmes. Seluruh keluarga kami membicarakan hal itu. Kami merasa kami menginginkan ayah kalah sebab dia tidak perlu bertanding lagi. Banyak sekali tekanan dari luar yang mengatakan padanya, selama engkau masih menang, teruslah bertarung --sebab mereka menginginkan uangnya. Yang mereka pikirkan hanyalah uang --uang! uang! uang!

Keluarga kami tahu itu tidak baik untuk kesehatannya. Ketika dia kalah, saya pergi [mendesah lega]. Saya begitu bahagia. Bukan hanya dia tidak terluka. Dia tidak mendapat pukulan yang berbahaya. Itu benar-benar pertarungan yang berakhir seri. Dan saya pikir para juri memberikan kemenangan pada Berbick sebab dia tidak perlu menang.

Kadang-kadang, saya ingat bagaimana dia dahulu terbiasa berbicara cepat, tetapi sekarang tidak lagi. Ketika saya bersama ayah, saya merasa bahagia. Saya banyak menghabiskan waktu bersama ayah. Saya banyak melakukan kesalahan dalam hidup saya. Saya lebih suka dihukum di sini sekarang daripada dihukum di Hari Akhir. Dan saya mempercayai ayah. Selama dia bahagia dan sehat, dan dapat melakukan apa yang diinginkannya, saya bahagia.

Adakah gurauan- gurauan tertentu dalam lagu Anda?

Saya mempunyai sebuah gurauan tentang ayah saya. Saya bilang dia bukan ayah sebagaimana umumnya. Dia tidak meninabobokan saya dengan lagu anak-anak yang biasa. Dia menciptakan sendiri syairnya. Itu sedikit menakutkan saya. Dia akan merebahkan saya di tempat tidur dan menyanyikan:

Hush, little May May, go to bed before
I get a Frazier flashback
and knock you in the head.

Saya mengkritik hubungan bebas pria-wanita yang banyak terjadi sekarang. Saya katakan seorang laki-laki akan menghampiri saya hari ini lalu mengajak saya keluar, dan bisa jadi menginginkan bersama saya malam itu. Saya berkata: Maka suatu saat orang itu melakukan hal tersebut. Kami berada di lampu merah jalan raya; saya mengendarai mobil kecil saya yang terbuka kapnya. Dia memandang saya. Dia berkata, "Hey, sayang. Bagaimana kalau kamu dan saya bersama malam ini?" Saya berkata, "Boleh. Saya hanya ingin membuat kamu tahu bahwa saya seorang pembunuh." Dia berkata, "Tenang, kita sama." Saya berkata, "Oh, baik. Saya juga ingin memberitahu kamu bahwa saya telah dites HIV-positif." Dia berkata, "Saya mencintai kamu. Kita mempunyai dua kesamaan." Lalu saya mengendarai mobil saya menjauhinya.

Saya harus jujur: Saya tidak suka suasana di klub-klub komedi. Itulah sebabnya saya tidak mencoba untuk menjadi seperti Whoopi Goldberg atau Eddie Murphy. Dan saya harus menahan diri. Kadang-kadang kita sangat ingin melucu sehingga kita mengikuti orang yang kasar dan kotor, sekalipun sebenarnya kita tidak ingin terjebak ke dalam perangkap itu. Mungkin Anda berpikir, 'kan saya dapat melakukannya hanya untuk melucu. Tetapi saya bukan tipe orang yang cabul dan saya tidak memperbincangkan masalah seks.

Saya bertemu Prince setelah Purple Rain. Dia seorang bintang. Tetapi Prince selalu mengganggu saya. Saya tidak mengatakan saya tidak menikmati lagu-lagunya; saya berkata sebagai pribadi, saya tidak menaruh rasa hormat terhadap Prince. Saya tidak pernah, membeli kaset Prince sejak saat saya bertemu dengannya. Saya tidak suka mendengar lirik-liriknya. Saya tidak tahan mendengarkan "Cream --Get on top". Saya tidak sanggup menyanyikannya.

Saya berjuang untuk menjadi suatu alternatif dan berharap dapat menjadi pemimpin. Segera setelah Anda mendapatkan sebuah posisi di mana Anda dapat menarik berjuta penggemar, Anda akan menjadi pemimpin, suka atau tidak.

Mungkin seorang penyanyi rap akan berkata, Saya seorang artis; Saya tidak bertanggung jawab terhadap siapa pun. Jika Anda berkata sesuatu kepada seseorang, khususnya kepada berjuta-juta orang, Anda akan berpengaruh terhadap mereka, dan itu merupakan tanggung jawab Anda. Itulah yang diajarkan dalam agama kami. Kami mempercayai hal itu sebagai Muslim.

Saya mendapati bahwa tinggal di Amerika membuat saya jadi cepat marah. Jika ada sesuatu yang mengganggu saya, saya hanya ingin memusatkan perhatian pada apa yang harus saya lakukan sebagai seorang Muslim. Bagaimana saya harus bertindak? Ketika saya bersujud dan berdoa, saya akan berdoa di dalam hati: Berlakulah sebagai seorang Muslim sebisa mungkin untuk Allah, untuk dirimu sendiri, untuk orang lain, sehingga mereka dapat belajar dari perilaku saya.
Catatan kaki:

14 Scottie Brothers Records, 1992

Senin, 15 Desember 2008

Jumat, 05 Desember 2008

FAtwa MUI tentang NAtal bersama dan Pengucapannya


PERAYAAN NATAL BERSAMA
KEPUTUSAN KOMISI FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA


Indeks Antar Agama | Indeks Artikel
ISNET Homepage | MEDIA Homepage | Program Kerja | Koleksi | Anggota



KEPUTUSAN KOMISI FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA TENTANG
PERAYAAN NATAL BERSAMA

Memperhatikan:
1. Perayaan Natal Bersama pada akhir-akhir ini
disalahartikan oleh sebagian ummat Islam dan disangka sama
dengan ummat Islam merayakan Maulid Nabi Besar Muhammad Saw.
2. Karena salah pengertian tersebut ada sebagian orang Islam
yang ikut dalam perayaan Natal dan bahkan duduk dalam
kepanitiaan Natal.
3. Perayaan Natal bagi orang-orang Kristen adalah merupakan
Ibadah.

Menimbang:
1. Ummat Islam perlu mendapat petunjuk yang jelas tentang
Perayaan Natal Bersama.
2. Ummat Islam agar tidak mencampur-adukkan Aqidah dan
Ibadahnya dengan Aqidah dan Ibadah agama lain.
3. Ummat Islam harus berusaha untuk menambah Iman dan
Taqwanya kepada Allah Swt.
4. Tanpa mengurangi usaha ummat Islam dalam Kerukunan Antar
ummat Beragama di Indonesia.

Meneliti kembali:
Ajaran-ajaran agama Islam, antara lain:
A. Bahwa ummat Islam diperbolehkan untuk bekerja sama dan
bergaul dengan ummat agama-agama lain dalam masalah-masalah
yang berhubungan dengan masalah keduniaan, berdasarkan atas:
Al Hujarat: i3; Lukman:15; Mumtahanah: 8 *).
B. Bahwa ummat Islam tidak boleh mencampur-adukkan aqidah
dan peribadatan agamanya dengan aqidah dan peribadatan agama
lain, berdasarkan Al Kafirun: 1-6; Al Baqarah: 42.*)
C. Bahwa ummat Islam harus mengakui kenabian dan kerasulan
Isa Al Masih bin Maryam sebagaimana pengakuan mereka kepada
para Nabi yang lain, berdasarkan: Maryam: 30-32; Al
Maidah:75; Al Baqarah: 285.*)
D. Bahwa barangsiapa berkeyakinan bahwa Tuhan itu lebih
daripada satu, Tuhan itu mempunyai anak dan Isa Al Masih itu
anaknya, maka orang itu kafir dan musyrik, berdasarkan: Al
Maidah:72-73; At Taubah:30.*)
E. Bahwa Allah pada hari kiamat nanti akan menanyakan kepada
Isa, apakah dia pada waktu di dunia menyuruh kaumnya, agar
mereka mengakui Isa dan ibunya (Maryam) sebagai Tuhan. Isa
menjawab Tidak. Hal itu berdasarkan atas Al Maidah:
116-118.*)
F. Islam mengajarkan bahwa Allah Swt itu hanya satu,
berdasarkan atas: Al Ikhlas 1-4.*)
G. Islam mengajarkan kepada ummatnya untuk menjauhkan diri
dari hal-hal yang syubhat dan dari larangan Allah Swt serta
untuk mendahulukan menolak kerusakan daripada menarik
kemaslahatan, berdasarkan atas: hadits Nabi dari Numan bin
Basyir (yang artinya): Sesungguhnya apa-apa yang halal itu
telah jelas dan apa-apa yang haran itu pun telah jelas, akan
tetapi di antara keduanya itu banyak yang syubhat (seperti
halal, seperti haram ), kebanyakan orang tidak mengetahui
yang syubhat itu. Barang siapa memelihara diri dari yang
syubhat itu, maka bersihlah Agamanya dan kehormatannya,
tetapi barangsiapa jatuh pada yang syubhat maka berarti ia
telah jatuh kepada yang haram, misalnya semacam orang yang
menggembalakan binatang di sekitar daerah larangan maka
mungkin sekali binatang itu makan di daerah larangan itu.
Ketahuilah bahwa setiap raja mempunyai larangan dan
ketahuilah bahwa larangan Allah ialah apa-apa yang
diharamkanNya (oleh karena itu yang haram jangan didekati).

Majelis Ulama Indonesia MEMFATWAKAN:

1. Perayaan natal di Indonesia meskipun tujuannya merayakan
dan menghormati Nabi Isa As, akan tetapi natal itu tidak
dapat dipisahkan dari soal-soal yang diterangkan di atas.
2. Mengikuti upacara natal bersama bagi ummat Islam hukumnya
haram.
3. Agar ummat Islam tidak terjerumus kepada syubhat dan
larangan Allah Swt dianjurkan untuk (dalam garis miring):
tidak mengikuti kegiatan-kegiatan natal.

Jakarta, 1 Jumadil Awal 1401 H./ 7 Maret 1981
M. KOMISI FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA
Ketua (K.H.M. Syukri Ghozali),
Sekretaris (Drs. H. Masudi)

--------
*) Catatan: Dalam fatwa itu, ayat-ayar Al Quraan yang
disebutkan tadi ditulis lengkap dalam Bhs Arab
dan terjemahannya, Bhs Indonesia.

Situs asli: http://www.mui.or.id/b3_28.htm

Senin, 01 Desember 2008

Antara Aku. Dia dan Dia



011208
OBSB

Jika aku ditanya dua bulan yang lalu
aku pilih dia atau dia
maka aku jawab dia

jika aku disuruh pilih satu bulan yang kemarin
aku pilih dia atau dia
maka aku pilih dia

tapi jika sekarang aku ditanya dan disuruh milih bulan ini
aku pilih dia atau dia
maka aku jawab dan pilih dia

ia hanya dia, dia yang aku pilih dan aku sayang
meskipun dia beda dengan dia
aku kan tetap pilih dia
hanya dia
aku cinta dia
dia adalah bulanku

Jumat, 28 November 2008

Benarkah PKS Tidak Layak ?



Menurut KAlian Benarkah PKS Tidak LAyak Menggunakan KH Ahmad Dahlan dan KH Hasyim Asyari?


Mohon Tanggapannya ya

Tuhan Berkorban atau Manusia Berkorban! Mana Yang Lebih Baik?






UNTUK KALANGAN SENDIRI

Idhul Adha tiap tahun selalu diperingati oleh umat Islam. Hari raya yang dilaksanakan setiap 10 Dzulhijah ini merupakan hari dimana Muslim yang ‘dipanggil’ oleh Allah SWT menghadap-Nya untuk menunaikan ibadah haji sedangkan yang lain mengadakan penyembelihan binatang kurban setelah sholat ied.

Ritual penyembelihan hewan kurban yang merupakan ibadah yang Allah SWT ajarkan kepada Ibrahim yang merupakan Bapak Para Nabi itu dilanjutkan oleh Rasul kita Muhamad SAW. Pada aktivitas ini begitu banyak manfaat yang dapat kita ambil diantaranya, kepedulian terhadap sesama. Dimana daging kurban tersebut selain dibagikan kepada orang yang berkurban juga diberikan kepada orang yang kurang mampu.

Dibalik begitu banyaknya manfaat yang dapat kita ambil pada hari raya itu, banyak juga hujatan yang dilayangkan kepada salah satu ritual ibadah dalam Islam itu. Diantaranya dapat kita lihat hujatan itu pada situs sesat www.aboutisa.com.

Dimana disana tertera bahwa Tuhan Kristen Maha Penyayang ketimbang Allah, Tuhannya Umat Islam. Mereka beralasan bahwa Tuhan mereka Maha Penyayang karena Ia (Tuhan) rela mengorbankan anak-Nya (Yesus) untuk menebus semua dosa manusia. Sedangkan Allah SWT memerintahkan manusia (Nabi Ibrahim) untuk mengorbankan anaknya (Nabi Ismail).

Kalau sekali lihat mungkin pernyataan itu dapat kita terima, tapi setelah kita pikir sekali lagi ternyata pernyataanya tertolak secara logika. Mengapa? Sebelum terlalu jauh kita kita pasti sepakat bahwa yang namanya Tuhan itu Maha segala Maha (setuju dong!!!! ). Ia (Tuhan) bisa menciptakan apa saja yang Ia mau, Ia bisa menghancurkan dan menggantikan dengan mahluk lain. Ia tidak pernah berkurang ke-Mahaan-Nya meskipun ciptaan-Nya tidak menyembahnya. Begitu juga dengan alasan bahwa katanya Tuhan Kristen lebih Maha ketimbang Tuhannya Umat Muhamad koq Tuhan mau sih mengirim anak-Nya untuk dikorbankan padahal Ia bisa menghacurkan ciptaan-Nya dan menggantikan-Nya dengan yang lain. Bukankan meskipun manusia tetap tidak mau menyembah-Nya Tuhan tidak akan rugi, karena Ia Maha segala Maha. Disana terlihat ketiadaberdayaan Tuhan yang katanya Maha segala Maha.

Oke mungkin kita bisa menerima pernyataan diatas tapi kan Tuhannya Umat Islam itu haus akan darah. Dimana Ia memerintahkan Ibrahim untuk mengorbankan anaknya Ismail. Jawabannya itu salah karena Allah SWT hanya menguji Ibrahim, apakah ia lebih mencintai anaknya atau Allah, Tuhannya. Itu dapat kita lihat bahwa pada saat penyembelihan Ismail, Allah mengganti Ismail dengan seekor kambing. Kalau belum jelas coba buka Qs 37: 106-107, yang bunyinya “Sesungguhnya ini benar-benar suatu ujian yang nyata. Dan kami tebus anak itu dengan seekor sembelihan yang besar.”

Jadi yang jelas Allah SWT bukanlah haus darah tetapi hanya menguji hamba-Nya. Bukankan Ia menciptakan manusia supaya manusia menyembah dan beribadah kepada-Nya. Penyataan bahwa Tuhan Nasrani rela mengorbankan anak-Nya, ternyata orang (Yesus) yang dikorbankan tidak bersedia dikorbankan, pernytaanya dapat kita lihat pada Injil Matius 27:46 yang bunyinya : “Kira-kira jam tiga berserulah Yesus dengan suara nyaring: “Eli, Eli lama sabakhtani?” artinya: Allahku, Allahku, mengapa Kau tinggalkanku?”. Terlihat jelas bahwa anak Tuhan pun tidak bersedia menjadi kurban untuk manusia. Bukankah yang namanya anak pasti disayang, dan anak yang baik adalah yang berbakti pada orangtua.

Sedangkan kisah Ibrahim dan Ismail sangat bertolak belakang dengan kisah Yesus. Coba deh buka Qs 37: 102-103, yang bunyinya: “Maka tatkala anak itu sampai (pada umur sanggup) berusaha sama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata: “Hai anakku sesungguhnya aku melihat dalam mimpi aku menyembelihmu. Maka fikirkanlah apa pendapatmu!” Ia menjawab: “Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; isnya Allah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang bersabar. Tatkala keduanya berserah diri dan Ibrahim membaringkan anaknya atas pelipis(nya), (nyatalah kesabaran keduanya).”

Ternyata logika dan kitab suci menolak pernyataan bahwa Tuhan Kristen lebih penyayang ketimbang Allah SWT. Mana yang lebih baik? Tuhan berkorban atau manusia yang berkorban!. Mana yang masuk logika. Wallahuallam bishowab.

Gelar HARAM Tuk Hadiah Dari Peserta

Gelar HARAM Tuk Hadiah Dari Peserta

Assalamuallaikum. Wr. Wb.

Kepada Saudaraku Aktifis Pergerakan yang selalu memberikan Pencerahan. Yang Insya Allah tak kenal kata lelah tuk Pancarkan Rahmatnya Islam ke seluruh sendi kehidupan.
Begitu banyak proses acara pencerahan yang Antum lakukan salah satunya adalah dengan mengadakan perlombaan yang bisa mendekatkan kita dan saudara kita lainnya kepada Allah SWT.
Allah dalam Surat Cinta-Nya Al Asher memerintahkan kita tuk selalu nasihat-menasihati terutama dalam kebajikan biarlah Ana Saudaramu yang tidak begitu baik dari kalian –tuk menyampaikan salah satu pesan Teladan kita Nabi Muhammad. SAW yang bunyinya : “Dalam perlombaan boleh memberi hadiah kepada para pemenang ( HR. Ahmad)
Asalkan hadiah tersebut berasal dari panitia perlombaan atau dari salah satu peserta. Sedangkan jika mengumpulkan biaya hadiah dari setiap peserta kemudian diberikan kepada pemenang adalah tidak diperbolehkan karena ada unsur judi di dalamnya. Misalkan : A dan B berlomba, kemudian A menang maka B memberikan hadiah pada A ini diperbolehkan. Sedangkan A dan B mengumpulkan biaya untuk hadiah maka ini tidak diperbolehkan (Nailul Authar).
Afwan, maaf yang sebesar-besarnya Ana tidak bermaksud tuk mengajari karena Antum adalah orang-orang yang lebih Alim (Berilmu) dari Ana. Tapi itulah pesan Rosul kepada kita bahwa kita dalam mengadakan perlombaan jangan membelikan hadiah dari uang peserta karena di dalamnya ada unsur JUDI. Bagaimana cara mengatasi permasalahan ini mungkin pembelian hadiahnya dengan menggunakan uang infaq atau uang donatu. Atau pun dengan cara lain yang mungkin lebih baik dari saran Ana. Insya Allah Antum adalah orang-orang cerdas. Yang jelas jangan menggunakan uang peserta.
Jikalau ada yang kurang berkenan pada tulisan ini marilah kita diskusikan bersama. Bukan karena Ana merasa Alim, tapi Mari Kita Beragama Berdasarkan Al Qur’an dan Hadist. Ana mohon maaf atas kelancangan Ana dan Kepada Allah SWT ana mohon ampun.

Wassalamuallaikum. Wr. Wb.
ORAng BIAsa

Minggu, 16 November 2008

NASIHAT LUQMAN UNTUK KITA

Pendidikan adalah permasalahan besar yang menyangkut nasib dan masa depan bangsa dan Negara. Karena itu reformasi politik, ekonomi sosial, hak asasi manusia, sistem pemerintahan, dan agrarian tidak akan membuahkan hasil yang baik tanpa reformasi sistem pendidikan. Krisis multi dimensi yang melanda Indonesia dewasa ini tidak hanya disebabkan oleh system ekonomi, sosial, dan politik, melainkan juga oleh krisis pada sistem pendidikan nasional.
Pendidikan merupakan maslah semua orang, bahkan secara ektrim pendidikan dapat disimpulkan sebagai suatu proses memanusiakan manusia. Kata kunci dari tujuan pendidikan adalah perubahan perilaku. Unsur-unsur perilaku itu selalu merujuk kepada apa yang telah diketahui atau dipahami oleh peserta didik (knowledge), apa yang mereka rasakan/pikiran (attitude), dan apa yang mereka kerjakan (action).
Apabila pengertian perilaku ini lebih disedrhanakan maka perilaku dapat dibagi menjadi tiga unsur yang saling berhubungan satu sama lain, yaitu Kecerdasan Intelektual (KI). Contohnya masyarakat barat yang rasional dan individualisme, di mana mereka cenderung mendengarkan apa “kata mereka”. Sedangkan Kecerdasan Emosional (KE0, contohnya masyarakat timur yang cenderung mendengarkan apa “kata hati”, dan Kecerdasan Spritual (KS) contohnya adalah masyarakat yang taat beragama yang selalu memadukan ketiga kecerdasan ini dalam tindakan dari perilaku, sehingga mereka muncul menjadi manusia yang berakhlak mulia dan bertanggung jawab.
Untuk itu, dalam rangka merancang pembangunan, khususnya sistem pendidikan nasional yang diharapkan mampu untuk melahirkan sumber daya manusia yang berakhlak mulia dan bertanggung jawab, kiranya nasihat Luqman kepada anaknya dalam surat Luqman ayat 13, 16-19 yang dibahas dalam tulisan ini, dapat dijadikan sebagai bahan renungan.

“Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya: “Hai anakku, janganlan kamu mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar.” (Qs Luqman:13)
“Hai anakku, sesungguhnya jika ada (suatu perbuatan) seberat biji sawi, dan berada dalam batu atau di langit atau di dalam bumi, niscaya Allah akan mendatangkannya (membalasinya). Sesungguhnya Allah Maha Halus lagi Maha Mengetahui. Hai anakku, dirikanlah shalat dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan (Allah). Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesunguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membagakan diri. Dan sederhanakanlah kamu dalam berjalan dan lunakkanlah suaramu. Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah suara keledai.” (Qs Luqman:16-19)

Pada ayat sebelumnya (ayat 12) telah dijelaskan bahwa Allah telah memberikan karunia kepada Luqman berupa hikmah, yang menjadikannya cerdas dan bijak tanpa ada seorang manusiapun yang mengajari dan membimbingnya.
Pada ayat-ayat dijelaskan tentang beberapa nasihat bijak yang disampiakn Luqman kepada anaknya dalam rangka memberikan pendidikan dan pengajaran. Nasihatnya ini dimulai dengan perintah mentauhidkan Allah. Cara seperti ini terasa jauh lebih tegas dan berkesan. Apalagi diujungbya disebutkan pula sebab larangan itu.
Setelah Luqman menjelaskan keutamaan dan keagungan Allah yang tidak boleh disekutukan itu, dengan menjelaskan kemahakuasaan dan kemahatahuanNya akan segala sesuatu, sehingga tidak ada satupun yang tersembunyi dari pengetahuan Allah. Penjelasan ini sangat penting artinya, karena mengajarkan bahwa kita selalu diawasi dan diamati, sehingga terlatih untuk hidup lurus dan bertanggung jawab.
Setelah memantapkan nasihat tentang keimanan, baru Luqman memberikan beberapa perintah yang harus dilaksanakan, yang dimulainya dari pokok-pokok ibadah, dan bukti utama ketundukan yaitu shalat, dakwah amar ma’ruf nahi munkar, dan bersabr dalam berjuang, setelah itu baru dilanjutkannya dengan hal yang merupakan pokok akhlaqul karimah.
Materi, metode, dan tahapan pendidikan yang diberikan oleh Luqwman kepada anaknya ini kiranya dapat memberikan pengajaran yang sanagt penting kepada kita dalam merancang pendidikan generasi yang akan datang,

“Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya: “Hai anakku, janganlan kamu mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar.” (Qs Luqman:13)

Ayat ini ditujukan kepada Rasulullah SAW. Allah berfirman: Ingatlah hai Rasul kepada butiran nasihat yang disampaikan oleh Luqman kepada anaknya, ketika ia mengajari, mendidik, dan menunjukinya dengan penuh kasihnya, ia berkata: Hai anakku, janganlan kamu mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar.
Syirik dinyatakan sebagi kezaliman yang besar, karena perbuatan itu menempatkan sesuatu, dalam hal ini penyembahan dan penghambaan diri bukan pada tempatnya. Yang berhak disembah hanya Allah, bukan yang lainnya. Itulah yang benar dan adil. Ketika yang disembah itu bukan lagi Allah atau ada yang lain disembah selain Allah, maka itu tidak benar dan karena itu disebut zalim, yang membawa kepada dosa besar. Ancaman dosa besar ini adalah karena perbuatan itu telah telah menempatkan sembahan-sembahan selain Allah yang tidak mempunyai kekuatan apa-apa itu mempunyai kedudukan yang sama dengan Allah Yang Maha Agung, Sang Pencipta dan Pemilik semau alam raya ini.

“(Luqman berkata): Hai anakku, sesungguhnya jika ada (suatu perbuatan) seberat biji sawi, dan berada dalam batu atau di langit atau di dalam bumi, niscaya Allah akan mendatangkannya (membalasinya). Sesungguhnya Allah Maha Halus lagi Maha Mengetahui.” (Qs Luqman:16)

Setelah menyuruh anaknya mentauhidkan Allah dan melarangnya untuk menyekutukanNya, maka selanjutnya untuk memantapkan hati dan meyakinkan anaknya tentang Zat Yang Maha Agung yang disembah itu. Luqman menjelaskan tentang kemahakuasaan Allah dengan mengemukakan salah satu keutamaanNya yang tidak dimiliki oleh selainNya, termasuk para berhala yang disembah oleh manusia, yaitu sifat Maha Mengetahui, tidak satu pun yang tersembunyi dari pengetahuan Allah, betapapun kecilnya, di manapun tempatnya, sehingga Allah akan memberikan batasan terhadap setiap apa yang dilakukan.
Gambaran tentang Allah ini dikemukakan oleh Luqman kepada anaknya dengan sangat menyentuh dan tepat sasaran seperti yang nampak pada ayat di atas. Dengan penjelasan ini Luqman sepertinya ingin mengarahkan anak yang disayanginya untuk selalu menyadarinya bahwa tidak satupun dari perbuatan manusia yang tidak diketahui oleh Allah, baik atupun tidak baik, dan Allah pasti akan memberikan balasannya. Dengan demikian ia berharap supaya dengan adanya kesadaran ini maka putranya akan selalu berhati-hati dalam menjalani kehidupannya dan selalu patuh kepada Allah, sehingga dapat selamat di dunia dan akhirat. Keinginannya ini semakin tampak dengan jelas dengan nasihat-nasihatnya dalam ayat berikut:

“Hai anakku, dirikanlah shalat dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan (Allah).” (Qs Luqman:17)

Setelah meyakini bahwa ajaran tauhid yang disampaikannya telah dapat dipahami dan diyakini oleh anaknya, maka Luqman melanjutkannya dengan beberapa perintah menjalankan syariat. Di dalam ayat ini Luqman yang tetap dengan nada penuh kasih sayang menyuruh anaknya untuk melakukan beberapa hal penting yang merupakan ibadah utama sebagai bukti utama ketaatan seorang hamba kepada Allah, yaitu shalat, dan kemudian mengajak dan menyuruh orang untuk berbuat ma’ruf dan melarang dari perbuatan munkar, dan bersabar dalam menghadapi berbagai kendala dan musibah.
Nasihat ini diawali Luqman dengan perintah mendirikan shalat. Seakan Luqman berkata: Hai anakku, kerjakanlah shalat dengan sempurna, karena shalat itu adalah media yang paling utama untuk berkomunikasi dan mendekatkan diri kepada Allah. Di samping itu shalat dapat mencegah orang yang shalat dari perbuatan yang keji dan munkar (Qs Al Ankabut: 45).
Setelah perintah untuk pembenahan diri dengan mendirikan shalat, maka Luqman juga memerintahkan agar anaknya mengajak orang lain untuk berbuat ma’ruf, menyucikan jiwa, mengerjakan yang baik dan melarang mereka dari segala yang munkar. Dan kemudian diiringinya dengan perintah untuk bersabar dalam menghadapi berbagai hambatan dan rintangan yang merupakan resiko perjuangan menegakkan amar ma’ruf dan nahi munkar. Diujungnya ia menjelaskan bahwa semua yang diperintahkan ini merupakan hal penting yang mempunyai faidah yang besar di dunia dan akhirat.
Setelah menyuruh mengerjakan hal-hal penting di atas, maka selanjutnya dalam ayat berikut Luqman mewasiatkan beberapa hal penting yang sangat erat hubungannya dengan akhlak, yaitu:

“Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesunguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membagakan diri.” (Qs Luqman:18)

Masalah yang pertama yang menjadi perhatian Luqman adalah akhlaq terhadap sesama. Ia mengingatkan anaknya bahwa manusia ini sama di mata Allah, karena itu janganlah saling menghina dengan cara apapun. Ia berkata: Hai anakku, janganlah kamu memalingkan mukamu dari lawan bicaramu, karena merasa diri lebih dan meremehkannya. Hal sebaliknya yang dapat dipahami dari nasihat ini adalah: hargai lawan bicaramu dengan mendengarkan pembicaraannya dengan penuh perhatian, muka berseri-seri, tanpa ada kesan meremehkan antara sesama manusia tanpa melihat siapa dia. (Qs Al Hujurat:13)
Kemudian lebih lanjut ia mengingatkan anaknya untuk selalu bersikap rendah hati, ia berkata: Janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan keangkuhan dan kesombongan. Kemudian Luqman menjelaskan alasan larangan itu adalah kaerna Allah tidak menyukai oranjg yang angkuh, somong, dan membanggakan diri.

Dan sederhanakanlah kamu dalam berjalan dan lunakkanlah suaramu. Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah suara keledai.” (Qs Luqman:19)

Dalam hal berjalan dan bersuara Luqman mengingatkan anaknya. (Hai anakku): Berjalanlah dengan langkah yang sederhana, tidak terlalu cepat dan tidak terlalu lambat. Berjalanlah dengan cara yang wajar, jangan pamer. Dan jangan kamu tinggikan suaramu (bila tidak diperlukan). Berbicaralah dengan cara yang baik dengan memelihara volume suara, sehingga dapat lebih mudah dimengerti dan diterima oleh orang yang mendengar. Cara yang seperti itu jauh lebih mengesankan.
Pendidikan sebagai human investment, patut menjadi perhatian kita semua dengan merenungkan dan mengaktualisasikan pesan-pesan Al Quran surat Al Luqman di atas. Krisis multidimensi yang sangat berat yang dihadapi Indonesia sekarang, umumnya bermuara pada rendahnya kualitas SDM, terutama masyarakat bawah. Kualitas SDM yang rendah, memiliki implikasi terhadap seluruh sendi kehidupan masyarakat. Karena itu pendidikan memegang peranan penting dalam mencetak SDM yang berkualitas, dan hanya melalui tangan-tangan SDM yang berkualitaslah bangsa dan negara ini mampu memecahkan berbagai persoalan yang melanda bangsa ini.

Minggu, 07 September 2008

Aq bulan???



karya arul

tapi aq bingung,
aq itu bulan sabit,
bulan setengah,
ataw bulan purnama...
ataw bahkan aq bulan yg ga pernah ada di langit....



tapi aq harap,,
ada bintang yang setia mendampingi bulan
walau bulan itu sabit,separuh,purnama,atau bahkan sama sekali ga ada di langit

Minggu, 31 Agustus 2008

Coba Doraemon Itu ADa


Coba Doraemon itu bener-bener ada maka aq kan minta kepadanya dizinkan naik kendaraan waktu maka aq kan perbaiki semua kejadian yang telah melukai hatimu dan batinmu. aq kan hentikan waktu itu dengan mesin waktu sehingga kamu tidak merasakan sakitnya karena panah" kataku. aq juga kan minta kepada Doremon alat pengabul permintaan maka dengan alat itu aq kan memberimu segalanya tuk tebus khilaf dan salah aq.

tpi aq tau Doraemon itu tidak ada maka aq minta kepada Sang Maha PEngabul mohon ampunan bagimu,bagiku, bagi keluargaku. aq minta kepadaNya untuk melindungimu karena Dia MAha Kuat.


sekali lagi aq mohon keikhlasannya untuk kemaafanku


orang_biasa

Senin, 11 Agustus 2008

Kasih Sayang Yang Tampak


Temu Kader Se-Sumsel
Waktu itu Sabtu/28 Januari 2006, partai yang ku dukung saaat ini mengadakan acara PKS Expo Palembang Darusslam. Salah satu acaranya adalah mengadakan temu kader dengan mantan presidennya. Aku pun bergegas menuju gedung olahraga di bumi Palembang Darussallam ini.
Entahlah setiap acara yang digelar oleh partai yang berlambang bulan sabit kembar ini selalu membuat ku merasa reuni dengan teman-teman yang sangat susah jika disuruh kumpul. Hari itu GOR disesaki oleh ribuan kader, diputihkan oleh lautan jilbab dan koko. Suasana semakin bergemuruh ketika pekik takbir bergema menyambut Pak Hidayat Nurwahid datang dan berorasi memberi semangat para kadernya supaya tetap konsisten dengan rel-rel Islam.

Tidak Ikut Jalan Santai
Wah badanku meriang, pada hal aku sudah minum obat penurun panas.
“Afwan, caknyo aku dak biso melok jalan santai. Salam bae ye nuat kawan-kawan yang kaen. Kalu ado baju, jangan lupo aku sikok!”jelasku sama Darsyah.
Ah coba kemarin aku makan terus tidak usah ke Gramed pikirku melayang mencari kambing hitam penyebab penyakitku.

Demam Tinggi, Muntah-muntah
Dua hari ternyata belum mebuat ku sembuh dari panas tubuhku yang begitu tinggi. Bahkan panas ditubuhku ini mendapat teman baru yang bernama muntah. Sudah dua hari ini kau muntah-muntah, makin sering makan makin sering pula aku muntah.
“Aida pak, aku nih muntah teros, mano kepalak pening, demamnyo dak toron-toron”. Jelasku
“Ambeklah helm, kito ke Dokter Syahrial” jawab bapak.




Sakit Kepala Yang Tidak Ketolongan
Setelah dua hari tidak ada perubahan dari obat yang diberikan Dokter Syahrial, bapak pun membawa ku ke Dokter 24 jam. Entahlah sudah berapa ratus ribu uang yang bapak keluarkan.
Ternyata obat dari Dokter 24 jam belum juga menurunkan panas tubuhku yang membara, ditambah muntah-muntah. Sekarang ditambah pula dengan sakit kepala yang tidak ketolongan entahlah kata apa yang tepat ku gunakan tuk menyatakan sakit kepala yang ku alami. Gara-gara sakit kepala itu pun dan ditambah muntah-muntah membuat ku tak bisa tidur.
Di saat penyakitku yang tak mau mengalah, Pak Uwo dikabarkan meninggal dunia dikarenakan serangan jantung. Bapak dan adik laki-lakiku melayat ke Km14.

Teman-temanku Seakan Isyarat
Karena bapak, mamak dan ketiga adikku pergi melayat. Tinggallah aku dan adik laki-lakiku di rumah. Karena kami berdua, akupun berinisiatif menelpon Kurniadi Sahabatku yang telah 15 tahun selalu menemaniku tuk ke rumah.
Ternyata ide ku menelpon Sahabat Sejatiku ada manfaatnya, adik laki-lakiku dipinta Wak Ujang, tetangga depan rumahku, buat menemaninya ke rumah Pak Uwo. Tak berapa lama temanku Megawan datang ke rumah,
“Ah kenapa teman-temanku mengunjungiku seakan-akan aku akan…….”batinku melayang berfikir yang aneh-aneh. Padahal kedatangan Megawan hanya mengambil naskah Lomba Surat Cintaku.
Waktupun menunjukkan sebentar lagi Sholat Jumat, Kurniadi pun segera ke Masjid, sedangkan Megawan telah pergi kerja dari jam 10 tadi. Tiga menit sebelum Kurniadi berangkat bapak dan seluruh anggota keluargaku pulang dari rumah duka. Bapak, dan adik laki-lakiku pergi ke masjid bersama Kurniadi.

Badanku Mengejang Bibirku Miring
Sehabis Sholat, Keluargaku ditambah Kurniadi dan Khairul temanku yang baru datang ke rumah makan siang dulu. Namun karena rumah kecil maka yang makan duluan adalah Para Pejantan Tangguh, termasuk aku.
Namun pada saat suapan pertama badanku kejang, melihat itu pun bapak menyuruhku berhenti dan istirahat dulu. Aku pun meninggalkan makan siangku. Setelah makan Kurniadi dan Khairul menghampiriku di kamar. Seperti biasa kami pun berceloteh ke sana, ke mari. Namun tiba-tiba Hpku brerdering, ternyata Irlina anggota IRMA menelponku. Setelah tiga mebit Irlina menelponku, aku merasa ada yang aneh dengan mulutku seolah capek berbicara. Bibirku miring!
“Pak bibir aku mengot!” jelasku dengan bibir miring.
“Kau nih keno stroke” jawab bapak sambil memegang bibirku. Mendengar itu, mamak langsung nangis, adikku nangis. Kurniadi dan Khairul cemas. Suasana jadi gaduh. Bapak langsung mendukungku, berlari membawa ku ke rumah sakit depan. Tanpa sendal, bapak langsung nyebrang jalan dengan mendukung ku yang beratnya 40 kg tanpa menghiraukan mobil yang lagi ramai. Aku melihat Kurniadi, Khairul dan adik laki-lakiku Yayan, menghalau mobil.
“Rabb, ternyata mereka….sangat sayang padaku..” batin berbisik lirih.
Bapak yang mendukungku di badannya, langsung membawaku masuk ke rumah sakit.. aku lansung ditidurkan di atas kasur lipat. Badanku menggigil kedinginan yang dahsyat. Dokter langsung memerikasaku. Tensi darah, tubuhku di daerah lambung diketuk-ketuknya.
“Sakit sini”Tanya Dokter itu. Aku pun menganguk. Dokter itu langsung menyuntikkan dan memasukkan saluran infus ke tubuhku. Sakit sekali rasanya. Keluargaku pun masih cemas, mungkin mereka piker akan menguburkan salahsatu anggota keluarga lagi pikir mereka. Mamak dengan telatennya menyuruh ucapakan kalimat kunci Syurga. Aku pun menurutinya.
“Nak, syahadat nak!”ucap mamak ssambil memijatiku lembut. Aku melihat bulir-bulir cair mengalir dari mata sucainya. Bapakpun seoleh tak mau ketinggalan memintaku melakukannya. Aku pun syahadat,
“Aku dak galak mati pak” ucapku cemas. Dokter terus mengucurkan cairan infus ke tubuhku. Sudah duan infus mengalir di tubuhku. Dokter itu pun mengambil darahku tuk diteliti. Karena keadaan cemas, aku pun mencoba mencairkan suasana dengan bertabya pada dokter.
“Banyak dak dok yang diambek?” tanyaku
“Dak banyak Cuma cak seember.”jawab dokter itu guyon. Ternyata melihat ku yang banyak omong. Ditambah pernyataan dokter bahwa darah yang diambil tidak sampai 2cc dan berwarna hitam membuat keluargaku cemas. Mamak tetap nagis, bapak mencoba tegar. Ternyata keluargaku dari dusun yang melayat di rumah Pak Uwo sudah ada dirumah sakit. Mereka menjengukku, api aku seolah merasa ini adalah salam perpisahan. Badanku kedinginan, lalu tenang kedinginan lagi tenang lagi. Aku pun dibawa ke kamar pasien. Ternyata sahabat masih menemaniku. Rabb aku takut mati, begitu banyak kesalahanku. Aku ingin sembuh!

Aku Kejang Lagi!
Setelah agak tenangan, dua sahabatku masih berada disampingku setelah mereka pulang ke rumah. Seperti biasa kamipun langsung berselancar dengan kata-kata. Namun tak berapa lam lagi-lagi aku kejang, bibirku miring. Mereka pun cemas, pecah lagi suasana haru di sana. Lagi-lagi aku disuruh ucapkan password syurga. Bapak pun langsung menemui dokter.
Setibanya dokter langsung memberiku suntikan penenang. Aku pun tenang.

Mag, Tifus, dan DBD
Setelah diperiksa darahku ternyata menunjukkan bahwa aku terkena mag, tifus dan demam berdarah. Aku cemas, keluargaku pun tak kalah cemasnya. Tapi aku harus sembuh, bukankan Allah sudah berjanji bahwa Ia akan mengbulkan semua doa hamba-Nya. Aku tau aku sering khianatimu Sang Pengasih, tapi pada siapa lagi aku berdoa. Kabulkanlah Sang Peyayang.

Bukti Kasih Yang Nyata
Dua hari badanku baikkan, aku pun tenanag ditambah bukti kasih sayag orang terdekatku yang tak henti-hentinya. Terutama kedua orang tuaku, dan Sang Penyembuh. Terima kasih ya Rabb, atas kejadian ini. Karena terlihatlah bukti kasih yang nyata.

Sabtu, 09 Agustus 2008

isihatiku: SmS PErsaudaraan

isihatiku: SmS PErsaudaraan






Karakter Tokoh Dalam Novel Ayat-Ayat Cinta Karya Habiburahman El-Sirazhy



Setiap karya sastra, temasuk novel, selalu menampilkan tokoh/pelaku cerita dengan karakter masing-masing. Tokoh itu dapat dilihat berdasarkan gambaran analitik dan dramatik. Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan tokoh yang terdapat dalam novel Ayat-Ayat Cinta karya Habiburahman El Sirazhy. Tokoh tersebut diamati melalui fisiologis (fisik), sosiologis (sosial) dan psikologis, sehingga diharapkan dapat diperoleh gambaran yang jelas mengenai tokoh yang terdapat dalam terdapat dalam novel Ayat-Ayat Cinta karya Habiburahman El Sirazhy. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Dengan Pendekatan objektif (struktural) dan pendekatan psikologis. Teknik analisis data yang dilakukan adalah teknik analisis karya. Teknik analisis karya adalah teknik penyelidikan atau penganalisisan terhadap karya seseorang. Berdasarkan hasil pembahasan tokoh yang terdapat dalam novel Ayat-Ayat Cinta karya Habiburahman El-Sirazhy, maka dapat kita simpulkan bahwa hanya beberapa tokoh yang digambarkan secara fisik oleh pengarang yaitu Fahri, Maria, Noura, Aisha, Nurul, dan Bahadur. Tokoh seperti Ashraf dan Saiful hanya digambarkan sedikit oleh pengarang, bahkan tokoh lainnya tidak digambarkan secara fisik oleh pengarang. Secara sosiologis hanya beberapa tokoh yang digambarkan oleh penulis, yaitu Fahri, Maria, Nurul, Aisha, Noura, Bahadur, Syaikh Ustman, dan Madame Nahed. Kalau dilihat berdasarkan segi psikologis hampir semua termasuk pada tipe tokoh ekstrovert. Hanya dua orang yang termasuk pada tokoh introvert yaitu tokoh Noura dan Bahadur, sedangkan tokoh yang termasuk pada tokoh tipe pertengahan (ambivert) adalah Ashraf. Penulis hanya menggambarkan beberapa tokoh secara fisik dan sosiologis dikarenakan memang hanya tokoh tersebut yang memiliki peranan yang banyak dalam cerita. Pengarang juga lebih banyak menghadirkan tokoh yang termasuk pada tipe ekstrovert karena novel ini bercerita tentang cinta yang dimana tokoh tersebut berada pada lingkungan yang agamis, yang memang sangat membutuhkan tokoh yang ekstrovert.

SmS PErsaudaraan


Tiba-tiba Hpku bergetar
Ring tone I want to change the world mengalun

Sebuah SMS dari Febi Jm unib yang nomornya dirahasiakan
Mhn doa u/kemuliaan & kejayaan islam!hr ini militan yahudi mgepung &akan mbkr masjid al-aqsha. Mujahid palestina sdg mpthnkn. Allahu akbar3x. tlg sbrkan
15 Apr 2005
07.25.12

Dari E-er yang katanya nomornya jangan diberitahukan pada 23 Apr 2005
hr ini yahudi tlh membakar Al Aqsha,dan Mujahidin palestina sdg brusaha melawannya. Allahuakbar!!!mhn bantuan doa kaum muslimin sedunia sbrkn!

Dari nomor yang tak dikenal
Aww.mhn do’a al aqsha tlah d bkar yahudi laknatullah, mujahidin palestina sdg bjuang mati2an Allahukabar……3x
www.sbarkan !(Khaifa halilah akh? Ikhwn Bengkulu)
23 Apr 2005

Kamis, 07 Agustus 2008

Pelajaran Dua Rupa


“Kamu mau menjadi pacarku ?, nggak salah। Ngaca dong tampang begitu mau jadi pacarku, ngaca dong, ngaca”“Plak”suara rangkaian bunga yang menjadi harapan Insan tuk menjadi jalan penakluk hati Diana, wanita yang ia idam-idamkan justru menjadi penghancur hati yang tepat mendarat di wajahnya।Sakit, perih sekali bukan hanya bekas lemparan rangkaian bunga, tapi juga perkataan pedas yang tak mau ketinggalan menancap di hatiku, bahkan telah meremukkannya। Seru batin Insan bergejolak ketika teringat peristiwa penolakkan yang terjadi kemarin।Diana adalah wanita yang kesekian kalinya menolak cintanya. Dulu Ana, Nina, Santi, dan masih banyak lagi sederet nama yang pernah menghiasi kerajaan hatinya dan dengan akhir yang sama yaitu, ditolak.“Ah, padahal wanita yang ku sukai itu tak cantik-cantik amat. Dasar jual mahal lagian wajahku nggak begitu jelek”gerutunya sembari menuju kaca rias yang tepat berada di depan dipannya yang terdapat berbagai macam peralatan kosmetik seperti bedak, pembersih wajah dan alat pemutih juga tertata rapi di sana. Alat kosmetik itu biasa ia gunakan tuk menutupi sesuatu di wajahnya.Pernah suatu kali Insan menggunakan alat kosmetik ketebalan, sehingga ia harus mendapat hujan cacian dari orang-orang.“Loe mau jadi badut ya San”“Loe itu cowok atau……॥”“Jualan bedak ya…………”Masih banyak lagi hujan hujatan yang mendarat ke hati Insan gara-gara harus menutupi aib di wajahnya.“Aku kan nggak jelek. Kalau diperhatikan wajahku ini mirip Anjasmara”hiburnya lagi sambil memegang wajah yang memang kalau dilihat-lihat mirip Si pemeran Cecep itu.“Tapi sayang, tompel ini yang merusak wajahku”sambungnya yang kontan merubah raut wajahnya 180 derajat. Sambil mengarahkan telunjuknya ke tompel yang mungkin berdiameter dua senti. Tepat berada di samping hidungnya sebelah kanan yang merupakan aib terbesar di wajahnya.“Gara-gara ini, gara-gara ini”serunya kesal dengan sedikit menaikan suaranya dua oktaf.“Allah, mana keadilan-Mu. Coba tidak usah Kau buat tompel ini. Mungkin ku tak kan mendapat gelar perjaka tua dan yang pasti aku sudah memiliki bayi-bayi yang lucu dengan keluarga yang….”Perang antara Syetan dan Malaikat pun dimulai.“Hei Insan, loe kapan sih nikahnya. Lihat kami ini sudah punya anak dan istri. Kapan loe?”Tanya Toni dengan nada mengejek“Taun depan kali. Habisnya nggak ada yang cocok”jawab Insan hambar sambil melepaskan senyum kecut“Nggak ada yang cocok atau nggak ada yang mau. Atau jangan-jangan loe........”sambung Danu ikut-ikutan menyudutkan Insan“Loe apa?loe apa ?”tanya Insan kesalMereka hanya bisa tersenyum puas jika melihat Insan terpojok, maklum dari SD mereka sudah bermusuhan.“Jangan-jangan gue guy, itukan yang loe berdua maksud”sambungnya ketus“Ya gitu kali”balas mereka kompak.Insan pun melayang ke beberapa tahun lampau, ketika teringat ejekan Toni dan Danu kadang ia berfikir mungkin ia harus menjadi guy kali seperti ejekan mereka.“Allah, aku ingin seperti Toni, Danu yang dengan sekehendak hatinya bisa gonta-ganti perempuan. Aku ingin seperti mereka Tuhan, aku ingin ganteng, aku ingin ganteng Tuhan”Tiba-tiba sinar putih merangsek masuk masuk ke dalam kacarias yang tepat di hadapan Insan. Adegan film pun seakan muncul di dalamnya.“Doni kamu koq ganteng banget sih. Sudah ada pacar belum, aku mau jadi pacarmu”rayu wanita cantik itu pada pria ganteng yang di panggilnya Doni.Siapa ini, dan apa, serta bagaimana adegan ini muncul di kaca riasku. Pikir Insan bingung“Oke, saya mau kau menjadi pacarku asal…….”balas Doni gantung“Asal apa?”Tanya wanita itu penasaran sambil merubah posisi duduknya“Asal……”lagi-lagi Doni menggantung jawabannya sehingga menambah wanita berpakaian merah itu penasaran.Asal apa sih, cewek sudah cantik gitu masak mau jadi pacar aja harus ada syaratnya. Kalo aku sih langsung aja diterima karena sudah pasti…. Komentar Insan melihat film kacarias itu dengan komentar yang gantung pula dan ia pun sama penasarannya dengan wanita itu. Ingin mendengar persyaratan apa yang akan diajukan Doni.“Asal, kamu mau bercinta denganku Grace”jawab Doni genit sambil memegang dagu wanita cantik itu yang ternyata bernama Grace. Wanita cantik itu pun tersentak ketika mendengar persyaratan dari Doni.Suasana sepi, itulah yang dapat dilihat oleh Insan di taman yang merupakan tempat adegan haram itu akan terjadi,“Oke, Saya mau asal Kamu jadi pacarku”ucap Grace setelah terdiam hampir dua menit ketika mendengar Doni mengajukan ajakan SyetannyaKedua anak manusia itu pun seakan terbakar oleh api asmara,“Doni, jadi ini cewek yang keberapa yang kau manfaatkan”seru suara tiba-tiba muncul seakan menjewer telinga Doni, yang berarti pula pertanda penghenti adegan yang seharusnya dilakukan oleh pasangan yang halal. Doni dan Grace pun kalang kabut mendengar suara pengganggu itu.“Siapa dia, Don?”Tanya Grace kesal bercampur malu kepada suara tadi yang berasal dari seorang wanita yang tengah hamil besar itu“Saya, saya adalah wanita yang telah menjadi korbannya. Entah yang keberapa !”tegas wanita itu dengan penuh kebencian sambil mengarahkan telunjuknya ke arah DoniTaman pun menjadi gaduh dengan kejadian itu, tetapi seperti biasa pohon-pohon dan rumput hanya bisa diam membisu.“Itulah salah kalian sih masak mau, lakukan adegan itu tanpa ikatan yang syah”seru Insan sok bijak, maklum gitu-gitukan ia mantan santri.Sinar putih pun lagi-lagi merangsek masuk ke kacarias, kali ini yang kedua kalinya“Kamu mau nggak, Bapak nikahkan dengan anak bapak”seru pria separuh baya dengan pemuda yang membelakangi Insan“Aku merasa tidak pantas pak”tolak pemuda itu sopan“Nah ini apalagi, terus mana Doni, Grace dan wanita yang hamil tua tadi”Tanya Insan kebingungan melihat pergantian adegan sambil garuk-garuk rambut kerennya, maklum kan mirip Ncep eh salah Anjas.“Siapa yang ganti sih”sambung Insan sambil melihat dan meraba-raba kacariasnya, siapa tau ada kabelnya kali, kayak di tv itu pikirnya. Karena tidak ada yang aneh dengan kacariasnya. Insan pun melayangkan matanya ke kacarias tuk liat adegan apa selanjutnya.“Tapi aku tidak pantas pak, bapak liat seperti apa tubuh dan wajahku. Jangan permainin akulah pak”sambung pemuda itu tegas“Nak, jika anak bapak memang memilih kamu dengan apa dan bagaimana pun keadaan tubuhmu”timpal bapak itu dengan jawaban yang menenangkan Sang Pemuda“Emangnya seperti apa sih, muka pemuda ini”tanya Insan keheranan, jangan-jangan anak bapak ini yang buruk rupa sehingga Sang Pemuda menolak. Jiwa Detektif Conannya pun keluar ketika melihat keanehan kasus ini.“Coba balik sini dong, aku ingin lihat muka loe tuh, yang katanya jelek. Emang seburuk apa sih muka loe”sambungnya lagi, kali ini dengan memasang tampang bingung campur curiga. Masak diajak nikah koq gak mau, kalo aku sih langsung ku terima deh.“Masya Allah, pantas ia ragu menerima tawaran bapak itu”kejut Insan ketika melihat rupa pemuda itu. Hampir seluruh wajah pemuda itu tertutupi oleh bekas luka bakar, kecuali mata dan keningnya. Kalo dibandingkan dengannya mungkin sangat jauh. Mengapa ia bisa setegar itu? Sedangkan aku dengan tompel sekecil ini saja sudah mengeluh. Tapi ia enak, dengan tampang begitu ada yang nawari nikah sedangkan aku.....Mana keadilanMu Tuhan. Lagi-lagi syetan merasuk ke pikiran Insan.“Bang, Aisyah pinta Bapak tuk melamar abang bukan karena rupa abang, tapi.......”sambung seorang wanita berjilbab yang Subhanallah, benar-benar cantik mungkin kata itulah yang akan keluar dari mulut Insan yang mengaku dirinya bernama Aisyah, maklum wajah Aisyah mirip Tamara yang merupakan lawan main Cecep Yang sekaligus mengakhiri ketegangan suasana hati Sang Pemuda dengan Sang Ayah.“Tapi apa?Harta aku tak punya, pangkat tak tinggi. Apa yang bisa diharapkan dari ku, kecuali motor butut, itu pun sudah penyok karena perisitwa tragis yang mengajarkan ku bahwa ketampanan itu adalah ujian yang diberikan oleh Allah. Jika kalian tidak pandai bersyukur maka nikmat itu akan Ku cabut, itu janji Allah dan itu sudah terbukti bagiku”jelas pemuda itu dengan rinci tentang keadaannya.“Oh, jadi ia begini karena kecelakaan”sambung Insan menarik kesimpulan dari dialog tiga arah itu.“Nak, Aisyah ingin nikah dengan mu bukan karena keadaanmu sekarang tapi karena kejujuranmu”jelas ayah Aisyah“Ia bang, Aisyah kagum melihat kejujuran abang. Dalam menjaga uang ayah yang dititipkan Bang Sarmin pada abang, padahal saat itu abang butuh tuk pengobatan luka bakar abang. Dan saat itu jika tidak segera diobati maka luka abang tidak akan sembuh. Tapi abang menjaga uang itu dengan baik. Yang lebih-lebih buat Aisyah senang saat itu abang belum kenal keluarga kami”rinci Aisyah dengan serinci-reincinya tentang alasan mengapa ia ingin menikah dengan pemuda itu.Alangkah mulianya hati Aisyah, sudah cantik sholehah lagi. Jarang-jarang orang ingin menikah karena alasan kejujuran. Biasanya orang, terutama wanita sekarang ingin nikah karena rupa yang rupawan seperti Primus serta harta yang melimpah seperti Sultan Brunai. Tapi Aisyah beda. Pikir Insan kagum atas kecantikan dan kesholehan Aisyah.“Bagaimana nak Ali?”tanya ayah Aisyah sekali lagi dengan pemuda yang sangat beruntung yang ternyata bernama Ali itu.“Saya...............”“Ada apa sih orang lagi deg-degan gini koq mati. Apa ya jawaban Ali ya? Diterima atau tidak”grutu Insan kesal, ketika melihat adegan di kacariasnya menghilang. Sambil menepuk-nepuk kacariasnya“Ya Allah terima kasih atas dua kejadian yang barusan terjadi di kacarias ini. Terima kasih telah memberikan ku pelajaran dari dua rupa yang berbeda”serunya sadar.Palembang, 10 Sep 04Ya Allah bantulah hambaMu ini tuk bersyukurTo My Lovely, Alloh, Rosul, orangtuaku, adik-adikku dan saudaraku seimanI LOVE U All

skenario


Scenario CMrs. W, 50 years old, was brought to hospital with complaint of weakness and yellowish eyes which became worsening since a week ago.History of illness.Since 6 months ago, she complained of right upper abdominal pain spread to the right back shoulder. This complaint was intermittent especially after consuming fatty meal. She felt no fever, urinary and bowel habit were normal. She usually consumed pain relieving drugs.Since 4 moths ago, she felt a palpable mass in epigastric area, with bloating sensation, decrease of appetite, heartburn, and vomiting.Since 2 months ago, she complained of yellowish eyes, black tea color urine, with moderate fever, itching, epigastric pain became worse and more frequent. She also complained of weakness and loss of body weight. Since a week ago yellowish color eyes become worse, vomiting more frequent, and clay stool appearance.

poem



Straightforward is the best approach. And don\’t forget that actions really do speak louder than words. So many people carelessly toss those three words around. Tell her, but then back up those words by showing her. Nothing major or elaborate is necessary. Little things can be so much more meaningful than overblown displays. For example, I\’ll always prefer receiving a daisy picked in the park on a whim over a dozen long stemmed roses bought because he thinks it\’s supposed to be romantic. By love letter, love poems, love greates, love card, cyber love, your best friend, love baby and babies, love, love and more love againt.