Sabtu, 06 Februari 2010

PENGUMUMAN LOMBA MENULIS


Sahabat-sahabat yang Hebat!

Anda mungkin sudah tahu, bahwa website PenulisHebat.com sedang menyelenggarakan kegiatan:

Lomba Menulis "Saya Ingin Menjadi Penulis Hebat".

Klik http://norabots.com/ar/x/t.php/1251

Bila Anda belum mengikuti lomba ini, buruan deh!

Sebab:

1. Bila menang, Anda berpeluang untuk mendapat beasiswa dari Sekolah-Menulis Online senilai Rp 1,5 juta.

Anda juga berhak untuk mendapatkan buku "Cara Dahsyat Menjadi Penulis Hebat" paket III (ebook plus asistensi penulisan dan bedah karya bersama Jonru) secara GRATIS. Senilai Rp 295.000

2. Bila tidak menang, Anda tetap berhak untuk mendapatkan buku "Cara Dahsyat Menjadi Penulis Hebat" paket II (ebook modul eksklusif SMO dan kelas Free Trial SMO) secara GRATIS. Senilai Rp 49.500.

Dengan syarat: Tulisan Anda dianggap bagus.

Klik http://norabots.com/ar/x/t.php/1251

SINGKAT CERITA:
Anda menang atau tidak, maka Anda tetap beruntung!

Hm, asyik sekali, bukan?

Jadi, buatlah tulisan yang sebagus mungkin, agar Anda bisa mendapat ebooknya secara gratis.

Info lengkap mengenai lomba ini, silahkan klik http://norabots.com/ar/x/t.php/1251.

Terima kasih, dan salam sukses untuk Anda!

Jonru

Puisi Bebas


aaaaaaaaaaaaaas
sssssswddfhbfy
shdcgvdvdgfvdg
djcvjvbvgsdugf
dhvkjdghvug

fhgiudfhgrgh\
lrghdfhgdfhbguih
kdghidufgriug
fbhgfhidufh

ini puisinya Upi(Luthfi) bagi aq keren meskipun bagqi orang ini puisi aneh dan tidak bermakna. tp inilah salah satu puisi kontemporer yang aq sk.

mo kenal upi add aja fbnya
http://www.facebook.com/profile.php?id=1667051392&ref=mf

INFO KENTUT ( buang angin ) !!! Dan Temukan Karakter Anda..^_^


Tulisan ini aq ambil dari catatan teman d fb.hehhe lucu juga tuk lucu-lucuan,btw thank u ya dre atas izinnya.

Agan2 nih adalah sifat orang2 kalau sudah buang angin ataua lebih trend di zaman sekarangnya KENTUT

Orang yg Jujur = orang yg mau ngaku kalo sudah kentut

Orang yg Ga Jujur = kalo sudah kentut suka ngambinghitamin orang laen

Orang yg Bego = orang yg suka nahan kentut berjam2 lamanya

Orang yg Berwawasan = orang yg ngerti kapan & dimana harusnya kentut...

Orang yg Misterius = orang yg pas kentut tapi orang laen ga tau

Orang yg Gugupan = orang yg suka nahan kentut pas lagi kentut

Orang yg PD = orang yg yakin kalo kentutnya wangi (ga bau)

Orang yg Sadis = orang yg sambil kentut ditutup sama tangannya lalu dia ngebekepin tangannya ke hidung orang laen

Orang yg Pemalu = orang yg kentutnya ga bunyi tapi suka merasa malu sendiri akan perbuatannya

Orang yg penuh Strategi = orang yg suka kentut tapi sambil tertawa terbahak2 buat nutupin suara kentutnya

Orang yg Bodoh = orang yg sudah kentut lalu narik napas panjang buat ngegantiin udara yg keluar sewaktu kentut

Orang yg Pelit = orang yg kalo kentut suka dikeluarin sedikit demi sedikit sampe2 bunyinya cuman tit...tit....tit...

Orang yg Sombong = orang yg suka membaui kentutnya sendiri

Orang yg Ramah = orang yg suka membaui kentut orang laen

Orang yg Kuper = orang yg kentut sambil bersembunyi

Orang yg Sakti = orang yg kentut sambil pake tenaga dalam

Orang yg Pinter = orang yg bisa membedakan kentut2 orang laen

Orang yg Sial = orang yg pas kentut keluar sama isi2nya .....
Sory Kalo Repost

Silahkan dipilih Karakter kentut kalian masing2...

Jgn lupa baca notes2 yg kemaren...:D awkawkkawa.

mo kenal orang yang menulis ini add aja ke fbnya
di
http://www.facebook.com/profile.php?id=1487097894

Anti Virus Terbaru

PCMAV 2.3 - Telah dirilis versi terbaru pcmav di bulan Februari 2010 ini yaitu pcmav 2.3, bersamaan dengan terbitnya Majalah PC Media edisi terbaru 03/2010. Pada versi sebelumnya yaitu pcmav 2.2c (Januari 2010) mampu mengenali 3107 virus dan variannya, untuk pc mav 2.3 kali ini telah ditambahkan database pengenal dan pembersih 27 virus lokal/asing/varian baru, sehingga total sanggup menggilas 3134 virus beserta variannya.

Adapaun yang baru pada Pcmav 2.3 edisi Februari 2010 :

* UPDATED! Ditambahkan pembersih khusus yang dapat menangani virus Zhola yang melakukan beberapa perubahan tertentu pada konfigurasi Windows.
* NEW! Pengoptimalan penggunaan memory pada PCMAV-CLN sehingga mengurangi penggunaan memory sebesar kurang lebih 800 Kilobytes.
* IMPROVED! Perubahan nama virus mengikuti varian baru yang ditemukan.
* BUG FIXED! Perbaikan kesalahan pengenalan server untuk pengiriman virus pada fitur virus quarantine.
* BUG FIXED! Perbaikan PCMAV-RTP agar kompatibel dengan Windows 7 (eksperimental, harus dijalankan dengan administrator privileges).

klik aja ini tuk download
http://www.4shared.com/file/215532960/806e184e/Pcmav_23.html

Dua Manusia Super


Siang ini February 6, 2008 , tanpa sengaja ,saya bertemu dua manusia super.
Mereka mahluk mahluk kecil , kurus ,kumal berbasuh keringat. Tepatnya diatas jembatan penyeberangan setia budi , dua sosok kecil berumur kira kira
delapan tahun menjajakan tissue dengan wadah kantong plastik hitam.
Saat menyeberang untuk makan siang mereka menawari saya tissue diujung
jembatan, dengan keangkuhan khas penduduk Jakarta saya hanya mengangkat tangan
lebar lebar tanpa tersenyum yang dibalas dengan sopannya oleh mereka dengan
ucapan "Terima kasih Oom !". Saya masih tak menyadari kemuliaan mereka dan
Cuma mulai membuka sedikit senyum seraya mengangguk kearah mereka.

Kaki - kaki kecil mereka menjelajah lajur lain diatas jembatan , menyapa seorang laki laki lain dengan tetap berpolah seorang anak kecil yang penuh keceriaan, laki laki itupun menolak dengan gaya yang sama dengan saya,lagi lagi sayup sayup saya mendengar ucapan terima kasih dari mulut kecil mereka. Kantong hitam tampat stok tissue dagangan mereka tetap teronggok disudut jembatan tertabrak derai angin Jakarta . Saya melewatinya dengan lirikan kearah dalam kantong itu , duapertiga terisi tissue putih berbalut plastik transparan .

Setengah jam kemudian saya melewati tempat yang sama dan mendapati mereka tengah mendapatkan pembeli seorang wanita , senyum diwajah mereka terlihat berkembang seolah memecah mendung yang sedang manggayut langit Jakarta.

" Terima kasih ya mbak .semuanya dua ribu lima ratus rupiah!" tukas mereka, tak lama siwanita merogoh tasnya dan mengeluarkan uang sejumlah sepuluh ribu rupiah .

" Maaf , nggak ada kembaliannya ..ada uang pas nggak mbak ? " mereka menyodorkan kembali uang tersebut. Si wanita menggeleng, lalu dengan sigapnya anak yang bertubuh lebih kecil menghampiri saya yang tengah mengamati mereka bertiga pada jarak empat meter.

" Oom boleh tukar uang nggak , receh sepuluh ribuan ?" suaranya mengingatkan kepada anak lelaki saya yang seusia mereka . sedikit terhenyak saya merogoh saku celana dan hanya menemukan uang sisa kembalian food court sebesar empat ribu rupiah .

" Nggak punya , tukas saya !" lalu tak lama siwanita berkata " ambil saja kembaliannya , dik !" sambil berbalik badan dan meneruskan langkahnya kearah ujung sebelah timur.

Anak ini terkesiap , ia menyambar uang empat ribuan saya dan menukarnya dengan uang sepuluh ribuan tersebut dan meletakkannya kegenggaman saya yang masih tetap berhenti , lalu ia mengejar wanita tersebut untuk memberikan uang empat ribu rupiah tadi. Siwanita kaget , setengah berteriak ia bilang "sudah buat kamu saja , nggak apa..apa ambil saja !", namun mereka berkeras mengembalikan uang tersebut. " maaf mbak , Cuma ada empat ribu , nanti kalau lewat sini lagi saya kembalikan !" Akhirnya uang itu diterima siwanita karena sikecil pergi meninggalkannya.

Tinggallah episode saya dan mereka , uang sepuluh ribu digenggaman saya tentu bukan sepenuhnya milik saya . mereka menghampiri saya dan berujar " Om, bisa tunggu ya , saya kebawah dulu untuk tukar uang ketukang ojek !".

" eeh .nggak usah ..nggak usah ..biar aja ..nih !" saya kasih uang itu ke sikecil, ia menerimanya tapi terus berlari kebawah jembatan menuruni tangga yang cukup curam menuju ke kumpulan tukang ojek.

Saya hendak meneruskan langkah tapi dihentikan oleh anak yang satunya ,"Nanti dulu Om , biar ditukar dulu ..sebentar "
" Nggak apa apa , itu buat kalian " Lanjut saya
" jangan ..jangan Om , itu uang om sama mbak yang tadi juga " anak itu bersikeras

" Sudah ..saya Ikhlas , mbak tadi juga pasti ikhlas ! saya berusaha membargain, namun ia menghalangi saya sejenak dan berlari keujung jembatan berteriak memanggil temannya untuk segera cepat , secepat kilat juga ia meraih kantong plastik hitamnya dan berlari kearah saya.

" Ini deh om , kalau kelamaan , maaf .." ia memberi saya delapan pack tissue

" Buat apa ?" saya terbengong

" Habis teman saya lama sih Om , maaf , tukar pakai tissue aja dulu " walau dikembalikan ia tetap menolak .

Saya tatap wajahnya , perasaan bersalah muncul pada rona mukanya . Saya kalah set , ia tetap kukuh menutup rapat tas plastic hitam tissuenya . Beberapa saat saya mematung di sana , sampai sikecil telah kembali dengan genggaman uang receh sepuluh ribu , dan mengambil tissue dari tangan saya serta memberikan uang empat ribu rupiah.

"Terima kasih Om , !"..mereka kembali keujung jembatan sambil sayup sayup terdengar percakapan " Duit mbak tadi gimana ..? " suara kecil yang lain
menyahut " lu hafal kan orangnya , kali aja ketemu lagi ntar kita kasihin..." percakapan itu sayup sayup menghilang , saya terhenyak dan kembali kekantor dengan seribu perasaan.

Tuhan ..Hari ini saya belajar dari dua manusia super , kekuatan kepribadian mereka menaklukan Jakarta membuat saya trenyuh , mereka berbalut baju lusuh tapi hati dan kemuliaannya sehalus sutra , mereka tahu hak mereka dan hak orang lain , mereka berusaha tak meminta minta dengan berdagang Tissue.
Dua anak kecil yang bahkan belum baligh , memiliki kemuliaan diumur mereka yang begitu belia.

YOU ARE ONLY AS HONORABLE AS WHAT YOU DO
Engkau hanya semulia yang kau kerjakan.


Saya membandingkan keserakahan kita , yang tak pernah ingin sedikitpun berkurang rizki kita.

"Usia memang tidak menjamin kita menjadi Bijaksana , kitalah yang memilih untuk menjadi bijaksana atau tidak"

Semoga pengalaman nyata ini mampu menggugah saya dan teman lainnya untuk lebih SUPER

from: Email...

TERIMA KASIH


Terry

TETAP CURHAT YA

Jumat, 05 Februari 2010

Kebesaran Jiwa Seorang Ibu


Kejadian ini terjadi di sebuah kota kecil di Taiwan. Dan sempat dipublikasikan lewat media cetak dan elektronik. Ada seorang pemuda bernama A be (bukan nama sebenarnya). Dia anak yg cerdas, rajin dan cukup cool. Setidaknya itu pendapat cewe2 yang kenal dia. Baru beberapa tahun lulus dari kuliah dan bekerja di sebuah perusahaan swasta, dia sudah di promosikan ke posisi manager. Gajinya pun lumayan.Tempat tinggalnya tidak terlalu jauh dari kantor.

Tipe orangnya yang humoris dan gaya hidupnya yang sederhana membuat banyak teman2 kantor senang bergaul dengan dia, terutama dari kalangan cewe2 jomblo. Bahkan putri owner perusahaan tempat ia bekerja juga menaruh perhatian khusus pada A be.

Di rumahnya ada seorang wanita tua yang tampangnya seram sekali. Sebagian kepalanya botak dan kulit kepala terlihat seperti borok yang baru mengering. Rambutnya hanya tinggal sedikit di bagian kiri dan belakang. Tergerai seadanya sebatas pundak. Mukanya juga cacat seperti luka bakar. Wanita tua ini betul2 seperti monster yang menakutkan. Ia jarang keluar rumah bahkan jarang keluar dari kamarnya kalau tidak ada keperluan penting.

Wanita tua ini tidak lain adalah Ibu kandung A Be. Walau demikian, sang Ibu selalu setia melakukan pekerjaan routine layaknya ibu rumah tangga lain yang sehat. Membereskan rumah, pekerjaan dapur, cuci-mencuci (pakai mesin cuci) dan lain-lain. Juga selalu memberikan perhatian yang besar kepada anak satu2-nya A be. Namun A be adalah seorang pemuda normal layaknya anak muda lain. Kondisi Ibunya yang cacat menyeramkan itu membuatnya cukup sulit untuk mengakuinya.

Setiap kali ada teman atau kolega business yang bertanya siapa wanita cacat dirumahnya, A be selalu menjawab wanita itu adalah pembantu yang ikut Ibunya dulu sebelum meninggal. "Dia tidak punya saudara, jadi saya tampung, kasihan." jawab A be. Hal ini sempat terdengar dan diketahui oleh sang Ibu. Tentu saja ibunya sedih sekali. Tetapi ia tetap diam dan menelan ludah pahit dalam hidupnya. Ia semakin jarang keluar dari kamarnya, takut anaknya sulit untuk menjelaskan pertanyaan mengenai dirinya.

Hari demi hari kemurungan sang Ibu kian parah. Suatu hari ia jatuh sakit cukup parah. Tidak kuat bangun dari ranjang. A be mulai kerepotan mengurusi rumah, menyapu, mengepel, cuci pakaian, menyiapkan segala keperluan sehari-hariyang biasanya di kerjakan oleh Ibunya. Ditambah harus menyiapkan obat-obatan buat sang Ibu sebelum dan setelah pulang kerja (di Taiwan sulit sekali cari pembantu, kalaupun ada mahal sekali).Hal ini membuat A be jadi kesal dan uring-uringan di rumah.

Pada saat ia mencari sesuatu dan mengacak-acak lemari ibunya, A be melihat sebuah box kecil. Di dalam box hanya ada sebuah foto dan potongan koran usang. Bukan berisi perhiasan seperti dugaan A be. Foto berukuran postcard itu tampak seorang wanita cantik. Potongan koran usang memberitakan tentang seorang wanita berjiwa pahlawan yang telah menyelamatkan anaknya dari musibah kebakaran. Dengan memeluk erat anaknya dalam dekapan, menutup dirinya dengan sprei kasur basah menerobos api yang sudah mengepung rumah.

Sang wanita menderita luka bakar cukup serius sedang anak dalam dekapannya tidak terluka sedikitpun. Walau sudah usang, A be cukup dewasa untuk mengetahui siapa wanita cantik di dalam foto dan siapa wanita pahlawan yang dimaksud dalam potongan koran itu. Dia adalah Ibu kandung A be. Wanita yang sekarang terbaring sakit tak berdaya.

Spontan air mata A be menetes keluar tanpa bisa dibendung. Dengan menggenggam foto dan koran usang tersebut, A be langsung bersujud disamping ranjang sang Ibu yang terbaring. Sambil menahan tangis ia meminta maaf dan memohon ampun atas dosa-dosanya selama ini. Sang ibupun ikut menangis, terharu dengan ketulusan hati anaknya.

Kamis, 04 Februari 2010

Karya Jangan Dihambat Usia

Tidak ada kata terlalu muda ataupun terlalu tua untuk mencapai apa yang ingin Anda raih. Cobalah pertimbangkan kehidupan orang-orang ini:

* George Burns memperoleh piala Oscar ketika usianya sudah mencapai 80 tahun,

* Golda Meir menjadi Perdana Menteri Israel pada usia 71 tahun,

* Mozart baru berusia 7 tahun ketika komposisinya diterbitkan untuk pertama kali.

* Moses mulai melukis ketika dia berusia 80 tahun. Dia telah menyelesaikan lebih dari 1.500 buah lukisan selama hidupnya, dan 25% dari lukisannya diselesaikan ketika dia berusia 100 tahun,

* Benyamin Franklin menerbitkan surat kabar ketika dia berusia 16 tahun, dan dia membantu menyusun kerangka UUD Amerika Serikat ketika dia berusia 81 tahun.

* Michaelangelo berusia 71 tahun ketika dia mengukir Basilika St.Petrus,

* S.I. Hayakawa pensiun dari jabatannya sebagai rektor Universitas San Fransisco ketika berusia 70 tahun, dan kemudian terpilih sebagai angggota Senat,

* Casey Stengel tidak ingin pensiun dari jabatannya sebagai manajer N-Y Mats hingga dia mencapai usia 75 tahun.

Demikianlah soal usia, semuanya adalah soal persepsi. Sayangnya, dalam hidup ini, soal usia seringkali kita jadikan alasan. Memang saat ini banyak organisasi dan perusahaan yang membatasi usia tertentu yang dianggap masih produktif. Ini adalah bagian dari aturan dalam perusahaan. Namun, semuanya kembali kepada diri kita sendiri.

Di usia berapa pun, kita tetap punya kesempatan mencoba, tidak perlu menyerah dan kita akan tetap punya peluang untuk sukses. Kesuksesan, pada akhirnya ada pada keinginan dan usaha Anda, bukan pada usia kita.

Tak harus lemah

Siapa bilang bahwa tua harus lemah? Realita menunjukkan bahwa tua tidaklah identik dengan lemah tak berdaya. Namun, acapkali kita mendengar bagaimana orang yang sudah tua, menggunakan ketuaannya sebagai alasan untuk ketidakproduktifann ya, untuk kealpaannya serta kekhilafannya.

Usia dalam kenyataannya bukanlah suatu pengambat untuk meraih yang lebih tinggi. Usia pun bukan kendala dalam hal karier dan kerja. Malahan, rambut putih adalah simbol kebijaksanaan dan pengalaman yang sangat berharga.

Orang Jepang sangat menghargai senioritas. Jabatan tertentu di perusahaan Jepang kadang disediakan hanya bagi mereka yang diprediksi telah berambut putih, lambang kematangan. Mereka percaya bahwa pengalaman akan membuat orang menjadi dewasa. Ada tunjangan khusus bagi yang lama bekerja. Loyalitas dan usia, dihargai oleh mereka.

Celakanya, tidak semua orang tua menjadi matang. Banyak orang yang tua secara usia, namun secara mental, masih terbelakang. Orang ini tua secara badaniah namun sayang, kearifan serta kematangan tidak menyertainya. Tak heran jika ada pepatah, banyak orang menjadi tua tanpa pernah menjadi dewasa. Masalahnya, ketuaan tidaklah selalu samadengan kematangan. Nah, bagaimana membangun jiwa yang terus-menerus muda?

Always have fun

Laughter is the best medicine. Mungkin humor dan gembira, tidaklah lantas membuat penyakit dan permasalahan kita lenyap total. Tetapi dengan melihat hidup dari sisi yang ceria, hidup terasa menjadi lebih nikmat.

Lagipula, masalah hidup tidak pernah akan selesai. Ibarat gelombang, setelah surut, akan muncul pasang yang lain. Tetapi hati yang gembira adalah ibarat selancar yang membuat kita dapat menjalani segala pasang surut lautan kehidupan dengan rasa damai.

Itulah sebabnya mereka yang berusia panjang, cenderung memiliki rasa humor yang baik dalam hidupnya.

Hidup kini dan di sini

Kehidupan bukanlah melulu soal usia. Bruce Lee membuktikan bahwa meskipun hidupnya pendek, namun dia dikenang dengan kontribusinya yang luar biasa bagi martial arts, seni bela diri.

Itu sebabnya asalah satu rahasia awat muda yang lain adalah menikmati hidup kini dan di sini. Kuncinya terletak pada kerelaan kita melepaskan masa lampau serta tidak terlalu banyak khawatir akan masa depan. Seperti kata Bruce Lee, “Yang penting bukanlah seberapa panjang Anda hidup. Tetapi bagaimana Anda hidup itulah yang penting”. Nikmatilah tarikan napas Anda sekarang, itulah realita terpenting saat ini.

Fisik dan mental

Jangan membiarkan pikiran ataupun fisik menjadi terlalu lama beristirahat dan diam. Janganlah fisik kita, pikiran yang terlalu
lama didiamkan pun akhirnya akan melemah.

Konon, sumber penurunan daya otak yang terpenting adalah karena membiarkan otak kita tidak bekerja sama sekali, atropi. Fisik kita pun mestinya senantiasa bergerak pula. Para dokter dan paramedis tahu, jika fisik dibiarkan terlalu lama di suatu tempat tanpa bergerak maka akan mulai muncul borok di badan.

Kenyataan pula, mereka yang berusia panjang ternyata masih memiliki kesibukan dan masih menyibukkan diri dengan berbagai kegiatan di usianya yang telah menjelang Maghrib.

Jadi, benarlah kata iklan yang berbau motivasi, “Menjadi tua itu pasti. Tetapi, menjadi muda itu soal pilihan”.


Sumber: Karya Jangan Dihambat Usia oleh Anthony Dio Martin, Psikolog, penulis buku best seller EQ Motivator, dan Managing Director HR Excellency

atau klik aja facebooknya
http://www.facebook.com/anthonydiomartin

Saya Ibu Terburuk di Dunia Ini

20 tahun yang lalu saya melahirkan seorang anak laki-laki, wajahnya lumayan tampan namun terlihat agak bodoh... Sam, suamiku, memberinya nama Eric.Semakin lama semakin nampak jelas bahwa anak ini memang agak terbelakang. Saya berniat memberikannya kepada orang lain saja untuk dijadikan budak atau pelayan. Namun Sam mencegah niat buruk itu. Akhirnya terpaksa saya membesarkannya juga. Ditahun kedua setelah Eric dilahirkan sayapun melahirkan kembali seorang anak perempuan yang cantik mungil. Saya menamainya Angelica.Saya sangat menyayangi Angelica, demikian juga Sam. Seringkali kami mengajaknya pergike taman hiburan dan membelikannya pakaian anak-anak yang indah-indah...

Namun tidak demikian halnya dengan Eric. Ia hanya memiliki beberapa stel pakaian butut. Sam berniat membelikannya, namun saya selalu melarangnya dengan dalih penghematan uang keluarga. Sam selalu menuruti perkataan saya. Saat usia Angelica 2 tahun Sam meninggal dunia. Eric sudah berumur 4 tahun kala itu. Keluarga kami menjadi semakin miskin dengan hutang yang semakin menumpuk. Akhirnya saya mengambil tindakan yang akan membuat saya menyesal seumur hidup. Saya pergi meninggalkan kampung kelahiran saya beserta Angelica, Eric yang sedang tertidur lelap saya tinggalkan begitu saja.Kemudian saya tinggal di sebuah gubuk setelah rumah kami laku terjual untuk membayar hutang. Setahun..., 2 tahun..., 5 tahun..., 10 tahun... telah berlalu sejak kejadian itu. Saya telah menikah kembali dengan Brad, seorang pria dewasa. Usia Pernikahan kami telah menginjak tahun kelima. Berkat Brad, sifat-sifat buruk saya yang semula pemarah, egois, dan tinggi hati, berubah sedikit demi sedikit menjadi lebih sabar dan penyayang. Angelica telah berumur 12 tahun dan kami menyekolahkan dia di asrama putri sekolah perawatan. Tidak ada lagi yang ingat tentang Eric dan tidak ada lagi yang mengingatnya.

Sampai suatu malam... Malam dimana saya bermimpi tentang seorang anak... Wajahnya agak tampan namun tampak pucat sekali... Ia melihat ke arah saya.Sambil tersenyum ia berkata, "Tante, Tante kenal mama saya? Saya lindu cekali pada mommy!" Setelah berkata demikian ia mulai beranjak pergi, namun saya menahannya,"Tunggu..., sepertinya saya mengenalmu. Siapa namamu anak manis?" "Nama saya Elic, Tante." "Eric...? Eric... Ya Tuhan! Kau benar-benar Eric???" Saya langsung tersentak dan bangun. Rasa bersalah, sesal dan berbagai perasaan aneh lainnya menerpa diri saya saat itu juga.

Tiba-tiba terlintas kembali kisah ironis yang terjadi dulu seperti sebuah film yang diputar dikepala saya. Baru sekarang saya menyadari betapa jahatnya perbuatan saya dulu.Rasanya seperti mau mati saja saat itu. Ya, saya harus mati..., mati..., mati... Ketika tinggal seinchi jarak pisau yang akan saya goreskan ke pergelangan tangan, tiba-tiba bayangan Eric melintas kembali di pikiran saya.Ya Eric, mommy akan menjemputmu Eric...Sore itu saya memarkir mobil Civic biru saya disamping sebuah gubuk, dan Brad dengan pandangan heran menatap saya dari samping. "Mary, apa yang sebenarnya terjadi?" "Oh, Brad, kau pasti akan membenciku setelah saya menceritakan hal yang telah saya lakukan dulu," tapi aku akan nenceritakannya juga dengan terisak-isak... Ternyata Tuhan sungguh baik kepada saya. Ia telah memberikan suami yang begitu baik dan penuh pengertian. Setelah tangis saya reda, saya keluar dari mobil diikuti oleh Brad dari belakang.

Mata saya menatap lekat pada gubuk yang terbentang dua meter dari hadapan saya. Saya mulai teringat betapa gubuk itu pernah saya tinggali beberapa bulan lamanya dan Eric... Eric... Saya meninggalkan Eric di sana 10 tahun yang lalu.Dengan perasaan sedih saya berlari menghampiri gubuk tersebut dan membuka pintu yang terbuat dari bambu itu... Gelap sekali... Tidak terlihat sesuatu apapun juga! Perlahan mata saya mulai terbiasa dengan kegelapan dalam ruangan kecil itu. Namun saya tidak menemukan siapapun juga di dalamnya. Hanya ada sepotong kain butut tergeletak di lantai tanah. Saya mengambil seraya mengamatinya dengan seksama... Mata mulai berkaca-kaca, saya mengenali potongan kain tersebut sebagai bekas baju butut yang dulu dikenakan Eric sehari-harinya...

Beberapa saat kemudian, dengan perasaan yang sulit dilukiskan, sayapun keluar dari ruangan itu... Air mata saya mengalir dengan deras. Saat itu saya hanya diam saja.Sesaat kemudian saya dan Brad mulai menaiki mobil untuk meninggalkan tempat tersebut. Namun, saya melihat seseorang di belakang mobil kami.Saya sempat kaget sebab suasana saat itu gelap sekali.

Kemudian terlihatlah wajah orang itu yang demikian kotor. Ternyata ia seorang wanita tua. Kembali saya tersentak kaget manakala ia tiba-tiba menegur saya dengan suaranya yang parau, "Heii...! Siapa kamu?! Mau apa kau kemari?!" Dengan memberanikan diri, sayapun bertanya, "Ibu, apa ibu kenal dengan seorang anak bernama Eric yang dulu tinggal di sini?"

Ia menjawab, "Kalau kamu ibunya, kamu sungguh perempuan terkutuk!! Tahukah kamu, 10 tahun yang lalu sejak kamu meninggalkannya di sini,Eric terus menunggu ibunya dan memanggil, 'Mommy..., mommy!' Karena tidak tega, saya terkadang memberinya makan dan mengajaknya tinggal Bersama saya. Walaupun saya orang miskin dan hanya bekerja sebagai pemulung sampah, namun saya tidak akan meninggalkan anak saya seperti itu! Tiga bulan yang lalu Eric meninggalkan secarik kertas ini. Ia belajar menulis setiap hari selama bertahun-tahun hanya untuk menulis ini untukmu..." Sayapun membaca tulisan di kertas itu... "Mommy, mengapa Mommy tidak pernah kembali lagi...? Mommy marah sama Eric, ya? Mom, biarlah Eric yang pergi saja, tapi Mommy harus berjanji kalau Mommy tidak akan marah lagi sama Eric. Bye, Mom..."

Saya menjerit histeris membaca surat itu. "Bu, tolong katakan...Katakan di mana ia sekarang? Saya berjanji akan meyayanginya sekarang! Saya tidak akan meninggalkannya lagi, Bu! Tolong katakan...!!!" Brad memeluk tubuh saya yang bergetar keras.

"Nyonya, semua sudah terlambat (dengan nada lembut). Sehari sebelum nyonya datang, Eric telah meninggal dunia. Ia meninggal di belakang gubuk ini. Tubuhnya sangat kurus, ia sangat lemah. Hanya demi menunggumu ia rela bertahan di belakang gubuk ini tanpa ia berani masuk ke dalamnya. Ia takut apabila Mommy-nya datang, Mommy-nya akan pergi lagi bila melihatnya ada di dalam sana... Ia hanya berharap dapat melihat Mommy-nya dari belakang gubuk ini... Meskipun hujan deras, dengan kondisinya yang lemah ia terus bersikeras menunggu Nyonya di sana. Nyonya, dosa anda tidak terampuni!"

Saya kemudian pingsan dan tidak ingat apa-apa lagi.

Cheers,


Terry

Rabu, 03 Februari 2010

Apakah musuh utama pohon?

Ketika manusia mulai pandai melebur biji besi menjadi batang besi, lalu
menempa dan membentuk lempengan, kemudian mengasahnya menjadi sebilah mata
kapak yang tajam; ketika itulah pohon-pohon di dunia mulai khawatir akan
nasib mereka. Pohon-pohon melihat semakin hari semakin banyak kerusakan
yang diperbuat oleh manusia dengan kapak-kapaknya. Berbondong-bondong
manusia memanggul kapak memasuki hutan dan menebangi pohon-pohon.

Apa jadinya bila dunia tanpa hutan yang lebat? Apa jadinya bila dunia tanpa
pohon. Namun pohon tak bisa berbuat banyak. Pohon hanya bisa menitikkan air
mata dan geram saat memandang satu-per-satu pohon lain bertumbangan akibat
dikapaki oleh manusia-manusia. Kerusakan pohon sudah sedemikian dashyatnya.
Kini hanya tertinggal sebatang pohon di hutan itu yang merintih,
“Oh, mengapa manusia menciptakan kapak yang digunakan untuk menebangi
pohon-pohon? Sungguh kejam kapak itu.”

Rintihan itu terdengar oleh seorang penebang yang menjawabnya sambil
tertawa-tawa, “Ha..ha..ha.. wahai pohon lihatlah, sebilah mata kapak ini
takkan bisa melukaimu begitu parah bila tak dilengkapi dengan pegangan yang
terbuat dari kayu yang kuat. Sadarkah kau bahwa kayu itu berasal dari pohon
- yaitu dirimu sendiri!”

Pohon, “Haaah..???”

Renungan:

Ketidakbahagiaan dapat ditelusuri ke dalam diri sendiri. Dan kenyataannya
seringkali musuh terbesar seseorang justru adalah dirinya sendiri. (Adapted
from The Illustrated Heart Sutra – Tsai Chih Chung)

Selasa, 02 Februari 2010

Pasir Putih Yang Tak Putih



ini cerpenku pas SMP
Suasana kelas menjadi panas karena Sang Surya pun meninggi sambil melepaskan panahnya yang banyak ke bumi, secara terus-menerus tanpa bosannya.
“Mulai besok sampai bulan Juni kita liburan”seru Ibu Wati Wali kelas Ani.pada saat masuk kelas
Mendengar itu pun kontan suasana kelas menjadi gaduh karena suara murid yang kegirangan mendengar berita gembira itu. Maklum baru seminggu yang lalu mereka ujian.
“Stop yang jelas kalian manfaati waktu dua pekan ini untuk liburan dan tanggal 2 Juni kita masuk lagi” jelas Ibu Wati dengan nada tegas maklum para murid biasanya menambah jadwal liburan.

# # #

“Wah kamu liburan sampai tanggal berapa Ni” seru Ayahnya memulai pembicaraan karena selepas selesai makan tadi Ani diam saja.
“Tanggal 2 Juni Yah” jawabnya singkat
“Yah, bagaimana kalau kita liburan ke Pantai Pasir Putih disanakan pemandangnnya sangat indah. Kan Kita sudah lama tidak berlibur sejak Ibumu tiada” sambungnya lagi.
“Oke deh kita liburan kesana. Besok kita ambil tiketnya.” Jawab Ayahnya
“Pantai yang bersih dengan keputihan pasirnya, di sertakan riak-riak kecil ombak yang menambah keindahan pantai, disana-sini banyak pohon kelapa yang menambah kesejukan udara pantai tersebut.pasti indah deh” jelas Ani kepada Ayahnya mengapa ia memilih pantai Pasir Putih

# # #

Suasana hari pun terasa panas maklum dari tadi mobil yang Ani dan Ayahnya kendarai dari tadi tidak bergerak sedikitpun. Karena ada mobil yang mogok di jalan yang akan mereka lewati menujuh ke Pantai Pasir Putih.
“Yah, meskipun jalan yang harus dilewati panas tapi sesampai disana takkan sepanas ini karena disana bersih, banyak pohon pasti teduh dan sejuk deh” celoteh Ani di dalam mobil.
“ Ia deh sekarang istirahat dulu kan perjalanan masih sejam lagi” perintah Ayahnya

# # #

Setelah sejam perjalanan mobilpun perlahan berhenti di tepi sebuah gubuk setelah melewati gerbang tempat pembayaran untuk tiket masuk.
“Ni, bangun Ni kita sudah sampai di Pantai yang kamu inginkan”bangun Ayahnya
ani pun terbangun mendengar ucapan ayahnya. Sambil mengucek-ngucek matanya yang masih sayup karena masih kelelahan.
“Asik, udara sejuk, tempat yang bersih, dan ………..”seru Ani dengan perubahan wajah yang cepat.
Ia pun terkejut kita melihat pantai yang ia idam-idamkan itu. Pasir putih yang bersih, udara yang sejuk, air yang bersih. Hancur semua apa yang ia bayangkan tentang pantai apa yang ado di benaknya. Ketika melihat keadaan pantai yang kotor, banyak sampah yang berserakan di mana-mana. Air pantai yang bersih ternyata kotor, udara yang bersih ternyata yang tercium hanyalah bau sampah yang berserakan. Ani hanya bisa terdiam melihat keadaan itu. Hancur semua apa yang ia bayangkan tentang pantai oleh ulah orang-orang yang tak bertanggung jawab. Pasir Putih tak seputih namanya.

Senin, 01 Februari 2010

Aku Ingin Mama Kembali


Di Propinsi Zhejiang China, ada seorang anak laki yang luar biasa, sebut saja namanya Zhang Da. Perhatiannya yang besar kepada Papanya, hidupnya yang pantang menyerah dan mau bekerja keras, serta tindakan dan perkataannya yang menyentuh hati membuat Zhang Da, anak lelaki yang masih berumur 10 tahun ketika memulai semua itu, pantas disebut anak yang luar biasa.

Saking jarangnya seorang anak yang berbuat demikian, sehingga ketika Pemerintah China mendengar dan menyelidiki apa yang Zhang Da perbuat maka merekapun memutuskan untuk menganugerahi penghargaan Negara yang Tinggi kepadanya.
Zhang Da adalah salah satu dari sepuluh orang yang dinyatakan telah melakukan perbuatan yang luar biasa dari antara 1,4 milyar penduduk China. Tepatnya 27 Januari 2006 Pemerintah China, di Propinsi Jiangxu, kota Nanjing, serta disiarkan secara Nasional keseluruh pelosok negeri, memberikan penghargaan kepada 10 (sepuluh) orang yang luar biasa, salah satunya adalah Zhang Da.


Kisah Zhang Da.


Pada tahun 2001, Zhang Da ditinggal pergi oleh Mamanya yang sudah tidak tahan hidup menderita karena miskin dan karena suami yang sakit keras. Dan sejak hari itu Zhang Da hidup dengan seorang Papa yang tidak bisa bekerja tidak bisa berjalan, dan sakit-sakitan. Kondisi ini memaksa seorang bocah ingusan yang waktu itu belum genap 10 tahun untuk mengambil tanggungjawab yang sangat berat. Ia harus sekolah, ia harus mencari makan untuk Papanya dan juga dirinya sendiri, ia juga harus memikirkan obat-obat yang yang pasti tidak murah untuk dia. Dalam kondisi yang seperti inilah kisah luar biasa Zhang Da dimulai. Ia masih terlalu kecil untuk menjalankan tanggung jawab yang susah dan pahit ini. Ia adalah salah satu dari sekian banyak anak yang harus menerima kenyataan hidup yang pahit di dunia ini.Tetapi yang membuat Zhang Da berbeda adalah bahwa ia tidak menyerah.

Hidup harus terus berjalan, tapi tidak dengan melakukan kejahatan, melainkan memikul tanggungjawab untuk meneruskan kehidupannya dan papanya.
Demikian ungkapan Zhang Da ketika menghadapi utusan pemerintah yang ingin tahu apa yang dikerjakannya.

Ia mulai lembaran baru dalam hidupnya dengan terus bersekolah. Dari rumah sampai sekolah harus berjalan kaki melewati hutan kecil. Dalam perjalanan dari dan ke sekolah itulah, Ia mulai makan daun, biji-bijian dan buah-buahan yang ia temui. Kadang juga ia menemukan sejenis jamur, atau rumput dan ia coba memakannya. Dari mencoba-coba makan itu semua, ia tahu mana yang masih bisa ditolerir oleh lidahnya dan mana yang tidak bisa ia makan. Setelah jam pulang sekolah di siang hari dan juga sore hari, ia bergabung dengan beberapa tukang batu untuk membelah batu-batu besar dan memperoleh upah dari pekerjaan itu. Hasil kerja sebagai tukang batu ia gunakan untuk membeli beras dan obat-obatan untuk papanya. Hidup seperti ini ia jalani selama lima tahun tetapi badannya tetap sehat, segar dan kuat.


Zhang Da Merawat Papanya yang Sakit.

Sejak umur 10 tahun, ia mulai tanggungjawab untuk merawat papanya. Ia menggendong papanya ke WC, ia menyeka dan sekali-sekali memandikan papanya, ia
membeli beras dan membuat bubur, dan segala urusan papanya, semua dia kerjakan dengan rasa tanggungjawab dan kasih. Semua pekerjaan ini menjadi tanggungjawabnya sehari-hari.


Zhang Da menyuntik sendiri papanya.

Obat yang mahal dan jauhnya tempat berobat membuat Zhang Da berpikir untuk menemukan cara terbaik untuk mengatasi semua ini. Sejak umur sepuluh tahun ia mulai belajar tentang obat-obatan melalui sebuah buku bekas yang ia beli. Yang membuatnya luar biasa adalah ia belajar bagaimana seorang suster memberikan ijeksi/suntikan kepada pasiennya.

Setelah ia rasa ia mampu, ia nekad untuk menyuntik papanya sendiri. Saya sungguh kagum, kalau anak kecil main dokter-dokteran dan suntikan itu sudah biasa. Tapi jika anak 10 tahun memberikan suntikan seperti layaknya suster atau dokter yang sudah biasa memberi injeksi saya baru tahu hanya Zhang Da. Orang bisa bilang apa yang dilakukannya adalah perbuatan nekad, sayapun berpendapat demikian. Namun jika kita bisa memahami kondisinya maka saya ingin katakan bahwa Zhang Daadalah anak cerdas yang kreatif dan mau belajar untuk mengatasi kesulitan yang sedang ada dalam hidup dan kehidupannya. Sekarang pekerjaan menyuntik papanya sudah dilakukannya selama lebih kurang lima tahun, maka Zhang Da sudah trampil dan ahli menyuntik.


Aku Mau Mama Kembali

Ketika mata pejabat, pengusaha, para artis dan orang terkenal yang hadir dalam acara penganugerahan penghargaan tersebut sedang tertuju kepada Zhang Da,
Pembawa Acara (MC) bertanya kepadanya, “Zhang Da, sebut saja kamu mau apa, sekolah di mana, dan apa yang kamu rindukan untuk terjadi dalam hidupmu, berapa uang yang kamu butuhkan sampai kamu selesai kuliah, besar nanti mau kuliah di mana, sebut saja. Pokoknya apa yang kamu idam-idamkan sebut saja, di sini ada banyak pejabat, pengusaha, orang terkenal yang hadir. Saat ini juga ada ratusan juta orang yang sedang melihat kamu melalui layar televisi, mereka bisa membantumu!” Zhang Da pun terdiam dan tidak menjawab apa-apa.

MC pun berkata lagi kepadanya, “Sebut saja, mereka bisa membantumu” Beberapa menit Zhang Da masih diam, lalu dengan suara bergetar iapun menjawab,
“Aku Mau Mama Kembali. Mama kembalilah ke rumah, aku bisa membantu Papa, aku bisa cari makan sendiri, Mama Kembalilah!” demikian Zhang Da bicara dengan suara yang keras dan penuh harap.

terlihat banyak pemirsa menitikkan air mata karena terharu, dan tidak menyangka akan apa yang keluar dari bibirnya. Mengapa ia tidak minta kemudahan untuk pengobatan papanya, mengapa ia tidak minta deposito yang cukup untuk meringankan hidupnya dan sedikit bekal untuk masa depannya, mengapa ia tidak minta rumah kecil yang dekat dengan rumah sakit, mengapa ia tidak minta sebuah kartu kemudahan dari pemerintah agar ketika ia membutuhkan, melihat katabelece yang dipegangnya semua akan membantunya.
Sungguh tidak mengerti, tapi yang apa yang dimintanya, itulah yang paling utama bagi dirinya.
Aku Mau Mama Kembali, sebuah ungkapan yang mungkin sudah dipendamnya sejak saat melihat mamanya pergi meninggalkan dia dan papanya.

Tidak semua orang bisa sekuat dan sehebat Zhang Da dalam mensiasati kesulitan hidup ini. Tapi setiap kita pastinya telah dikaruniai kemampuan dan kekuatan yg
istimewa untuk menjalani ujian di dunia. Sehebat apapun ujian yg dihadapi pasti ada jalan keluarnya…ditiap-tiap kesulitan ada kemudahan dan Tuhan tidak akan menimpakan kesulitan diluar kemampuan umat-Nya.

Jadi janganlah menyerah dengan keadaan, jika sekarang sedang kurang beruntung, sedang mengalami kekalahan….bangkitlah! karena sesungguhnya kemenangan akan diberikan kepada siapa saja yg telah berusaha sekuat kemampuannya.

Minggu, 31 Januari 2010

8-kebohongan-ibu-yang-patut-diketahui

Dalam kehidupan Kita sehari-Hari, Kita percaya bahwa kebohongan akan
Membuat manusia terpuruk dalam penderitaan yang mendalam, tetapi kisah
Ini justru sebaliknya. Dengan adanya kebohongan ini, makna
Sesungguhnya dari kebohongan ini justru dapat membuka Mata Kita Dan
Terbebas dari penderitaan, ibarat sebuah energi yang mampu mendorong
Mekarnya sekuntum bunga yang paling indah di dunia.

Cerita bermula ketika aku masih kecil, aku terlahir sebagai seorang
Anak laki-laki di sebuah keluarga yang miskin. Bahkan untuk makan
Saja, seringkali kekurangan. Ketika makan, ibu sering memberikan porsi
Nasinya untukku. Sambil memindahkan nasi ke mangkukku, ibu berkata :
"Makanlah nak, aku tidak lapar" ---------- KEBOHONGAN IBU YANG PERTAMA

Ketika saya mulai tumbuh dewasa, ibu yang gigih sering meluangkan
Waktu senggangnya untuk pergi memancing di kolam dekiat rumah, ibu
Berharap dari ikan hasil pancingan, IA bisa memberikan sedikit makanan
Bergizi untuk petumbuhan. Sepulang memancing, ibu memasak sup ikan
Yang segar Dan mengundang selera. Sewaktu aku memakan sup ikan itu,
Ibu duduk disamping gw Dan memakan sisa daging ikan yang masih
Menempel di tulang yang merupakan bekas sisa tulang ikan yang aku
Makan. Aku melihat ibu seperti itu, hati juga tersentuh, lalu
Menggunakan sumpitku Dan memberikannya kepada ibuku. Tetapi ibu dengan
Cepat menolaknya, IA berkata : "Makanlah nak, aku tidak suka makan
Ikan" ---------- KEBOHONGAN IBU YANG KEDUA

Sekarang aku sudah masuk SMP, demi membiayai sekolah abang Dan
Kakakku, ibu pergi ke koperasi untuk membawa sejumlah kotak korek api
Untuk ditempel, Dan hasil tempelannya itu membuahkan sedikit uang
Untuk menutupi kebutuhan hidup. Di kala musim dingin tiba, aku bangun
Dari tempat tidurku, melihat ibu masih bertumpu pada lilin kecil Dan
Dengan gigihnya melanjutkan pekerjaanny menempel kotak korek api. Aku
Berkata :"Ibu, tidurlah, udah malam, besok pagi ibu masih harus
Kerja." Ibu tersenyum Dan berkata :"Cepatlah tidur nak, aku tidak
Capek" ---------- KEBOHONGAN IBU YANG KETIGA

Ketika ujian tiba, ibu meminta cuti kerja supaya dapat menemaniku
Pergi ujian. Ketika Hari sudah siang, terik matahari mulai menyinari,
Ibu yang tegar Dan gigih menunggu aku di bawah terik matahari selama
Beberapa jam. Ketika bunyi lonceng berbunyi, menandakan ujian sudah
Selesai. Ibu dengan segera menyambutku Dan menuangkan the yang sudah
Disiapkan dalam botol yang dingin untukku. The yang begitu kental
Tidak dapat dibandingkan dengan kasih sayang yang jauh lebih kental.
Melihat ibu yang dibanjiri peluh, aku segera memberikan gelasku untuk
Ibu sambil menyuruhnya minum. Ibu berkata :"Minumlah nak, aku tidak
Haus!" ---------- KEBOHONGAN IBU YANG KEEMPAT

Setelah kepergian ayah karena sakit, ibu yang malang harus merangkap
Sebagai ayah Dan ibu. Dengan berpegang pada pekerjaan dia yang dulu,
Dia harus membiayai kebutuhan hidup sendiri. Kehidupan keluarga Kita
Pun semakin susah Dan susah. Tiada Hari tanpa penderitaan. Melihat
Kondisi keluarga yang semakin parah, Ada seorang paman yang baik hati
Yang tinggal di dekat rumahku pun membantu ibuku baik masalah besar
Maupun masalah kecil. Tetangga yang Ada di sebelah rumah melihat
Kehidupan Kita yang begitu sengsara, seringkali menasehati ibuku untuk
Menikah lagi. Tetapi ibu yang memang keras kepala tidak mengindahkan
Nasehat mereka, ibu berkata : "Saya tidak butuh cinta"
----------KEBOHONGAN IBU YANG KELIMA

Setelah aku, kakakku Dan abangku semuanya sudah tamat dari sekolah Dan
Bekerja, ibu yang sudah tua sudah waktunya pensiun. Tetapi ibu tidak
Mau, IA real untuk pergi ke pasar setiap pagi untuk jualan sedikit
Sayur untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Kakakku Dan abangku yang
Bekerja di luar kota sering mengirimkan sedikit uang untuk membantu
Memenuhi kebutuhan ibu, tetapi ibu bersikukuh tidak mau menerima uang
Tersebut. Malahan mengirim balik uang tersebut. Ibu berkata : "Saya
Punya duit" ----------KEBOHONGAN IBU YANG KEENAM

Setelah Lulus dari S1, aku pun melanjutkan studi ke S2 Dan kemudian
Memperoleh gelar master di sebuah universitas ternama di Amerika
Berkat sebuah beasiswa di sebuah perusahaan. Akhirnya aku pun bekerja
Di perusahaan itu. Dengan gaji yang lumayan tinggi, aku bermaksud
Membawa ibuku untuk menikmati hidup di Amerika. Tetapi ibu yang baik
Hati, bermaksud tidak mau merepotkan anaknya, IA berkata kepadaku "Aku
Tidak terbiasa" ----------KEBOHONGAN IBU YANG KETUJUH

Setelah memasuki usianya yang tua, ibu terkena penyakit kanker
Lambung, harus dirawat di rumah sakit, aku yang berada jauh di
Seberang samudra atlantik langsung segera pulang untuk menjenguk
Ibunda tercinta. Aku melihat ibu yang terbaring lemah di ranjangnya
Setelah menjalani operasi. Ibu yang keliatan sangat tua, menatap aku
Dengan penuh kerinduan. Walaupun senyum yang tersebar di wajahnya
Terkesan agak kaku karena sakit yang ditahannya. Terlihat dengan jelas
Betapa penyakit itu menjamahi tubuh ibuku sehingga ibuku terlihat
Lemah Dan kurus kering. Aku sambil menatap ibuku sambil berlinang air
Mata. Hatiku perih, sakit sekali melihat ibuku dalam kondisi seperti
Ini. Tetapi ibu dengan tegarnya berkata : "angan menangis anakku,Aku
Tidak kesakitan" ----------KEBOHONGAN IBU YANG KEDELAPAN.



Setelah mengucapkan kebohongannya yang kedelapan, ibuku tercinta
Menutup matanya untuk yang terakhir kalinya.

Dari cerita di atas, saya percaya teman-teman sekalian pasti merasa
Tersentuh Dan ingin sekali mengucapkan : " Terima kasih ibu ! "
Coba dipikir-pikir teman, sudah berapa lamakah kita tidak menelepon
ayah ibu kita? Sudah berapa lamakah kita tidak menghabiskan waktu kita
untuk berbincang dengan ayah ibu kita? Di tengah-tengah aktivitas kita
yang padat ini, kita selalu mempunyai beribu-ribu alasan untuk
meninggalkan ayah ibu kita yang kesepian. Kita selalu lupa akan ayah
dan ibu yang ada di rumah.
Jika dibandingkan dengan pacar kita, kita pasti lebih peduli dengan
pacar kita. Buktinya, kita selalu cemas akan kabar pacar kita, cemas
apakah dia sudah makan atau belum, cemas apakah dia bahagia bila di
samping kita.
Namun, apakah kita semua pernah mencemaskan kabar dari ortu kita?
Cemas apakah ortu kita sudah makan atau belum? Cemas apakah ortu kita
sudah bahagia atau belum? Apakah ini benar? Kalau ya, coba kita
renungkan kembali lagi..
Di waktu kita masih mempunyai kesempatan untuk membalas budi ortu
kita, lakukanlah yang terbaik. Jangan sampai ada kata "MENYESAL" di
kemudian hari.


SUMBER : kaskus