Selasa, 02 Februari 2010
Pasir Putih Yang Tak Putih
ini cerpenku pas SMP
Suasana kelas menjadi panas karena Sang Surya pun meninggi sambil melepaskan panahnya yang banyak ke bumi, secara terus-menerus tanpa bosannya.
“Mulai besok sampai bulan Juni kita liburan”seru Ibu Wati Wali kelas Ani.pada saat masuk kelas
Mendengar itu pun kontan suasana kelas menjadi gaduh karena suara murid yang kegirangan mendengar berita gembira itu. Maklum baru seminggu yang lalu mereka ujian.
“Stop yang jelas kalian manfaati waktu dua pekan ini untuk liburan dan tanggal 2 Juni kita masuk lagi” jelas Ibu Wati dengan nada tegas maklum para murid biasanya menambah jadwal liburan.
# # #
“Wah kamu liburan sampai tanggal berapa Ni” seru Ayahnya memulai pembicaraan karena selepas selesai makan tadi Ani diam saja.
“Tanggal 2 Juni Yah” jawabnya singkat
“Yah, bagaimana kalau kita liburan ke Pantai Pasir Putih disanakan pemandangnnya sangat indah. Kan Kita sudah lama tidak berlibur sejak Ibumu tiada” sambungnya lagi.
“Oke deh kita liburan kesana. Besok kita ambil tiketnya.” Jawab Ayahnya
“Pantai yang bersih dengan keputihan pasirnya, di sertakan riak-riak kecil ombak yang menambah keindahan pantai, disana-sini banyak pohon kelapa yang menambah kesejukan udara pantai tersebut.pasti indah deh” jelas Ani kepada Ayahnya mengapa ia memilih pantai Pasir Putih
# # #
Suasana hari pun terasa panas maklum dari tadi mobil yang Ani dan Ayahnya kendarai dari tadi tidak bergerak sedikitpun. Karena ada mobil yang mogok di jalan yang akan mereka lewati menujuh ke Pantai Pasir Putih.
“Yah, meskipun jalan yang harus dilewati panas tapi sesampai disana takkan sepanas ini karena disana bersih, banyak pohon pasti teduh dan sejuk deh” celoteh Ani di dalam mobil.
“ Ia deh sekarang istirahat dulu kan perjalanan masih sejam lagi” perintah Ayahnya
# # #
Setelah sejam perjalanan mobilpun perlahan berhenti di tepi sebuah gubuk setelah melewati gerbang tempat pembayaran untuk tiket masuk.
“Ni, bangun Ni kita sudah sampai di Pantai yang kamu inginkan”bangun Ayahnya
ani pun terbangun mendengar ucapan ayahnya. Sambil mengucek-ngucek matanya yang masih sayup karena masih kelelahan.
“Asik, udara sejuk, tempat yang bersih, dan ………..”seru Ani dengan perubahan wajah yang cepat.
Ia pun terkejut kita melihat pantai yang ia idam-idamkan itu. Pasir putih yang bersih, udara yang sejuk, air yang bersih. Hancur semua apa yang ia bayangkan tentang pantai apa yang ado di benaknya. Ketika melihat keadaan pantai yang kotor, banyak sampah yang berserakan di mana-mana. Air pantai yang bersih ternyata kotor, udara yang bersih ternyata yang tercium hanyalah bau sampah yang berserakan. Ani hanya bisa terdiam melihat keadaan itu. Hancur semua apa yang ia bayangkan tentang pantai oleh ulah orang-orang yang tak bertanggung jawab. Pasir Putih tak seputih namanya.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar