Minggu, 31 Agustus 2008

Coba Doraemon Itu ADa


Coba Doraemon itu bener-bener ada maka aq kan minta kepadanya dizinkan naik kendaraan waktu maka aq kan perbaiki semua kejadian yang telah melukai hatimu dan batinmu. aq kan hentikan waktu itu dengan mesin waktu sehingga kamu tidak merasakan sakitnya karena panah" kataku. aq juga kan minta kepada Doremon alat pengabul permintaan maka dengan alat itu aq kan memberimu segalanya tuk tebus khilaf dan salah aq.

tpi aq tau Doraemon itu tidak ada maka aq minta kepada Sang Maha PEngabul mohon ampunan bagimu,bagiku, bagi keluargaku. aq minta kepadaNya untuk melindungimu karena Dia MAha Kuat.


sekali lagi aq mohon keikhlasannya untuk kemaafanku


orang_biasa

Senin, 11 Agustus 2008

Kasih Sayang Yang Tampak


Temu Kader Se-Sumsel
Waktu itu Sabtu/28 Januari 2006, partai yang ku dukung saaat ini mengadakan acara PKS Expo Palembang Darusslam. Salah satu acaranya adalah mengadakan temu kader dengan mantan presidennya. Aku pun bergegas menuju gedung olahraga di bumi Palembang Darussallam ini.
Entahlah setiap acara yang digelar oleh partai yang berlambang bulan sabit kembar ini selalu membuat ku merasa reuni dengan teman-teman yang sangat susah jika disuruh kumpul. Hari itu GOR disesaki oleh ribuan kader, diputihkan oleh lautan jilbab dan koko. Suasana semakin bergemuruh ketika pekik takbir bergema menyambut Pak Hidayat Nurwahid datang dan berorasi memberi semangat para kadernya supaya tetap konsisten dengan rel-rel Islam.

Tidak Ikut Jalan Santai
Wah badanku meriang, pada hal aku sudah minum obat penurun panas.
“Afwan, caknyo aku dak biso melok jalan santai. Salam bae ye nuat kawan-kawan yang kaen. Kalu ado baju, jangan lupo aku sikok!”jelasku sama Darsyah.
Ah coba kemarin aku makan terus tidak usah ke Gramed pikirku melayang mencari kambing hitam penyebab penyakitku.

Demam Tinggi, Muntah-muntah
Dua hari ternyata belum mebuat ku sembuh dari panas tubuhku yang begitu tinggi. Bahkan panas ditubuhku ini mendapat teman baru yang bernama muntah. Sudah dua hari ini kau muntah-muntah, makin sering makan makin sering pula aku muntah.
“Aida pak, aku nih muntah teros, mano kepalak pening, demamnyo dak toron-toron”. Jelasku
“Ambeklah helm, kito ke Dokter Syahrial” jawab bapak.




Sakit Kepala Yang Tidak Ketolongan
Setelah dua hari tidak ada perubahan dari obat yang diberikan Dokter Syahrial, bapak pun membawa ku ke Dokter 24 jam. Entahlah sudah berapa ratus ribu uang yang bapak keluarkan.
Ternyata obat dari Dokter 24 jam belum juga menurunkan panas tubuhku yang membara, ditambah muntah-muntah. Sekarang ditambah pula dengan sakit kepala yang tidak ketolongan entahlah kata apa yang tepat ku gunakan tuk menyatakan sakit kepala yang ku alami. Gara-gara sakit kepala itu pun dan ditambah muntah-muntah membuat ku tak bisa tidur.
Di saat penyakitku yang tak mau mengalah, Pak Uwo dikabarkan meninggal dunia dikarenakan serangan jantung. Bapak dan adik laki-lakiku melayat ke Km14.

Teman-temanku Seakan Isyarat
Karena bapak, mamak dan ketiga adikku pergi melayat. Tinggallah aku dan adik laki-lakiku di rumah. Karena kami berdua, akupun berinisiatif menelpon Kurniadi Sahabatku yang telah 15 tahun selalu menemaniku tuk ke rumah.
Ternyata ide ku menelpon Sahabat Sejatiku ada manfaatnya, adik laki-lakiku dipinta Wak Ujang, tetangga depan rumahku, buat menemaninya ke rumah Pak Uwo. Tak berapa lama temanku Megawan datang ke rumah,
“Ah kenapa teman-temanku mengunjungiku seakan-akan aku akan…….”batinku melayang berfikir yang aneh-aneh. Padahal kedatangan Megawan hanya mengambil naskah Lomba Surat Cintaku.
Waktupun menunjukkan sebentar lagi Sholat Jumat, Kurniadi pun segera ke Masjid, sedangkan Megawan telah pergi kerja dari jam 10 tadi. Tiga menit sebelum Kurniadi berangkat bapak dan seluruh anggota keluargaku pulang dari rumah duka. Bapak, dan adik laki-lakiku pergi ke masjid bersama Kurniadi.

Badanku Mengejang Bibirku Miring
Sehabis Sholat, Keluargaku ditambah Kurniadi dan Khairul temanku yang baru datang ke rumah makan siang dulu. Namun karena rumah kecil maka yang makan duluan adalah Para Pejantan Tangguh, termasuk aku.
Namun pada saat suapan pertama badanku kejang, melihat itu pun bapak menyuruhku berhenti dan istirahat dulu. Aku pun meninggalkan makan siangku. Setelah makan Kurniadi dan Khairul menghampiriku di kamar. Seperti biasa kami pun berceloteh ke sana, ke mari. Namun tiba-tiba Hpku brerdering, ternyata Irlina anggota IRMA menelponku. Setelah tiga mebit Irlina menelponku, aku merasa ada yang aneh dengan mulutku seolah capek berbicara. Bibirku miring!
“Pak bibir aku mengot!” jelasku dengan bibir miring.
“Kau nih keno stroke” jawab bapak sambil memegang bibirku. Mendengar itu, mamak langsung nangis, adikku nangis. Kurniadi dan Khairul cemas. Suasana jadi gaduh. Bapak langsung mendukungku, berlari membawa ku ke rumah sakit depan. Tanpa sendal, bapak langsung nyebrang jalan dengan mendukung ku yang beratnya 40 kg tanpa menghiraukan mobil yang lagi ramai. Aku melihat Kurniadi, Khairul dan adik laki-lakiku Yayan, menghalau mobil.
“Rabb, ternyata mereka….sangat sayang padaku..” batin berbisik lirih.
Bapak yang mendukungku di badannya, langsung membawaku masuk ke rumah sakit.. aku lansung ditidurkan di atas kasur lipat. Badanku menggigil kedinginan yang dahsyat. Dokter langsung memerikasaku. Tensi darah, tubuhku di daerah lambung diketuk-ketuknya.
“Sakit sini”Tanya Dokter itu. Aku pun menganguk. Dokter itu langsung menyuntikkan dan memasukkan saluran infus ke tubuhku. Sakit sekali rasanya. Keluargaku pun masih cemas, mungkin mereka piker akan menguburkan salahsatu anggota keluarga lagi pikir mereka. Mamak dengan telatennya menyuruh ucapakan kalimat kunci Syurga. Aku pun menurutinya.
“Nak, syahadat nak!”ucap mamak ssambil memijatiku lembut. Aku melihat bulir-bulir cair mengalir dari mata sucainya. Bapakpun seoleh tak mau ketinggalan memintaku melakukannya. Aku pun syahadat,
“Aku dak galak mati pak” ucapku cemas. Dokter terus mengucurkan cairan infus ke tubuhku. Sudah duan infus mengalir di tubuhku. Dokter itu pun mengambil darahku tuk diteliti. Karena keadaan cemas, aku pun mencoba mencairkan suasana dengan bertabya pada dokter.
“Banyak dak dok yang diambek?” tanyaku
“Dak banyak Cuma cak seember.”jawab dokter itu guyon. Ternyata melihat ku yang banyak omong. Ditambah pernyataan dokter bahwa darah yang diambil tidak sampai 2cc dan berwarna hitam membuat keluargaku cemas. Mamak tetap nagis, bapak mencoba tegar. Ternyata keluargaku dari dusun yang melayat di rumah Pak Uwo sudah ada dirumah sakit. Mereka menjengukku, api aku seolah merasa ini adalah salam perpisahan. Badanku kedinginan, lalu tenang kedinginan lagi tenang lagi. Aku pun dibawa ke kamar pasien. Ternyata sahabat masih menemaniku. Rabb aku takut mati, begitu banyak kesalahanku. Aku ingin sembuh!

Aku Kejang Lagi!
Setelah agak tenangan, dua sahabatku masih berada disampingku setelah mereka pulang ke rumah. Seperti biasa kamipun langsung berselancar dengan kata-kata. Namun tak berapa lam lagi-lagi aku kejang, bibirku miring. Mereka pun cemas, pecah lagi suasana haru di sana. Lagi-lagi aku disuruh ucapkan password syurga. Bapak pun langsung menemui dokter.
Setibanya dokter langsung memberiku suntikan penenang. Aku pun tenang.

Mag, Tifus, dan DBD
Setelah diperiksa darahku ternyata menunjukkan bahwa aku terkena mag, tifus dan demam berdarah. Aku cemas, keluargaku pun tak kalah cemasnya. Tapi aku harus sembuh, bukankan Allah sudah berjanji bahwa Ia akan mengbulkan semua doa hamba-Nya. Aku tau aku sering khianatimu Sang Pengasih, tapi pada siapa lagi aku berdoa. Kabulkanlah Sang Peyayang.

Bukti Kasih Yang Nyata
Dua hari badanku baikkan, aku pun tenanag ditambah bukti kasih sayag orang terdekatku yang tak henti-hentinya. Terutama kedua orang tuaku, dan Sang Penyembuh. Terima kasih ya Rabb, atas kejadian ini. Karena terlihatlah bukti kasih yang nyata.

Sabtu, 09 Agustus 2008

isihatiku: SmS PErsaudaraan

isihatiku: SmS PErsaudaraan






Karakter Tokoh Dalam Novel Ayat-Ayat Cinta Karya Habiburahman El-Sirazhy



Setiap karya sastra, temasuk novel, selalu menampilkan tokoh/pelaku cerita dengan karakter masing-masing. Tokoh itu dapat dilihat berdasarkan gambaran analitik dan dramatik. Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan tokoh yang terdapat dalam novel Ayat-Ayat Cinta karya Habiburahman El Sirazhy. Tokoh tersebut diamati melalui fisiologis (fisik), sosiologis (sosial) dan psikologis, sehingga diharapkan dapat diperoleh gambaran yang jelas mengenai tokoh yang terdapat dalam terdapat dalam novel Ayat-Ayat Cinta karya Habiburahman El Sirazhy. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Dengan Pendekatan objektif (struktural) dan pendekatan psikologis. Teknik analisis data yang dilakukan adalah teknik analisis karya. Teknik analisis karya adalah teknik penyelidikan atau penganalisisan terhadap karya seseorang. Berdasarkan hasil pembahasan tokoh yang terdapat dalam novel Ayat-Ayat Cinta karya Habiburahman El-Sirazhy, maka dapat kita simpulkan bahwa hanya beberapa tokoh yang digambarkan secara fisik oleh pengarang yaitu Fahri, Maria, Noura, Aisha, Nurul, dan Bahadur. Tokoh seperti Ashraf dan Saiful hanya digambarkan sedikit oleh pengarang, bahkan tokoh lainnya tidak digambarkan secara fisik oleh pengarang. Secara sosiologis hanya beberapa tokoh yang digambarkan oleh penulis, yaitu Fahri, Maria, Nurul, Aisha, Noura, Bahadur, Syaikh Ustman, dan Madame Nahed. Kalau dilihat berdasarkan segi psikologis hampir semua termasuk pada tipe tokoh ekstrovert. Hanya dua orang yang termasuk pada tokoh introvert yaitu tokoh Noura dan Bahadur, sedangkan tokoh yang termasuk pada tokoh tipe pertengahan (ambivert) adalah Ashraf. Penulis hanya menggambarkan beberapa tokoh secara fisik dan sosiologis dikarenakan memang hanya tokoh tersebut yang memiliki peranan yang banyak dalam cerita. Pengarang juga lebih banyak menghadirkan tokoh yang termasuk pada tipe ekstrovert karena novel ini bercerita tentang cinta yang dimana tokoh tersebut berada pada lingkungan yang agamis, yang memang sangat membutuhkan tokoh yang ekstrovert.

SmS PErsaudaraan


Tiba-tiba Hpku bergetar
Ring tone I want to change the world mengalun

Sebuah SMS dari Febi Jm unib yang nomornya dirahasiakan
Mhn doa u/kemuliaan & kejayaan islam!hr ini militan yahudi mgepung &akan mbkr masjid al-aqsha. Mujahid palestina sdg mpthnkn. Allahu akbar3x. tlg sbrkan
15 Apr 2005
07.25.12

Dari E-er yang katanya nomornya jangan diberitahukan pada 23 Apr 2005
hr ini yahudi tlh membakar Al Aqsha,dan Mujahidin palestina sdg brusaha melawannya. Allahuakbar!!!mhn bantuan doa kaum muslimin sedunia sbrkn!

Dari nomor yang tak dikenal
Aww.mhn do’a al aqsha tlah d bkar yahudi laknatullah, mujahidin palestina sdg bjuang mati2an Allahukabar……3x
www.sbarkan !(Khaifa halilah akh? Ikhwn Bengkulu)
23 Apr 2005

Kamis, 07 Agustus 2008

Pelajaran Dua Rupa


“Kamu mau menjadi pacarku ?, nggak salah। Ngaca dong tampang begitu mau jadi pacarku, ngaca dong, ngaca”“Plak”suara rangkaian bunga yang menjadi harapan Insan tuk menjadi jalan penakluk hati Diana, wanita yang ia idam-idamkan justru menjadi penghancur hati yang tepat mendarat di wajahnya।Sakit, perih sekali bukan hanya bekas lemparan rangkaian bunga, tapi juga perkataan pedas yang tak mau ketinggalan menancap di hatiku, bahkan telah meremukkannya। Seru batin Insan bergejolak ketika teringat peristiwa penolakkan yang terjadi kemarin।Diana adalah wanita yang kesekian kalinya menolak cintanya. Dulu Ana, Nina, Santi, dan masih banyak lagi sederet nama yang pernah menghiasi kerajaan hatinya dan dengan akhir yang sama yaitu, ditolak.“Ah, padahal wanita yang ku sukai itu tak cantik-cantik amat. Dasar jual mahal lagian wajahku nggak begitu jelek”gerutunya sembari menuju kaca rias yang tepat berada di depan dipannya yang terdapat berbagai macam peralatan kosmetik seperti bedak, pembersih wajah dan alat pemutih juga tertata rapi di sana. Alat kosmetik itu biasa ia gunakan tuk menutupi sesuatu di wajahnya.Pernah suatu kali Insan menggunakan alat kosmetik ketebalan, sehingga ia harus mendapat hujan cacian dari orang-orang.“Loe mau jadi badut ya San”“Loe itu cowok atau……॥”“Jualan bedak ya…………”Masih banyak lagi hujan hujatan yang mendarat ke hati Insan gara-gara harus menutupi aib di wajahnya.“Aku kan nggak jelek. Kalau diperhatikan wajahku ini mirip Anjasmara”hiburnya lagi sambil memegang wajah yang memang kalau dilihat-lihat mirip Si pemeran Cecep itu.“Tapi sayang, tompel ini yang merusak wajahku”sambungnya yang kontan merubah raut wajahnya 180 derajat. Sambil mengarahkan telunjuknya ke tompel yang mungkin berdiameter dua senti. Tepat berada di samping hidungnya sebelah kanan yang merupakan aib terbesar di wajahnya.“Gara-gara ini, gara-gara ini”serunya kesal dengan sedikit menaikan suaranya dua oktaf.“Allah, mana keadilan-Mu. Coba tidak usah Kau buat tompel ini. Mungkin ku tak kan mendapat gelar perjaka tua dan yang pasti aku sudah memiliki bayi-bayi yang lucu dengan keluarga yang….”Perang antara Syetan dan Malaikat pun dimulai.“Hei Insan, loe kapan sih nikahnya. Lihat kami ini sudah punya anak dan istri. Kapan loe?”Tanya Toni dengan nada mengejek“Taun depan kali. Habisnya nggak ada yang cocok”jawab Insan hambar sambil melepaskan senyum kecut“Nggak ada yang cocok atau nggak ada yang mau. Atau jangan-jangan loe........”sambung Danu ikut-ikutan menyudutkan Insan“Loe apa?loe apa ?”tanya Insan kesalMereka hanya bisa tersenyum puas jika melihat Insan terpojok, maklum dari SD mereka sudah bermusuhan.“Jangan-jangan gue guy, itukan yang loe berdua maksud”sambungnya ketus“Ya gitu kali”balas mereka kompak.Insan pun melayang ke beberapa tahun lampau, ketika teringat ejekan Toni dan Danu kadang ia berfikir mungkin ia harus menjadi guy kali seperti ejekan mereka.“Allah, aku ingin seperti Toni, Danu yang dengan sekehendak hatinya bisa gonta-ganti perempuan. Aku ingin seperti mereka Tuhan, aku ingin ganteng, aku ingin ganteng Tuhan”Tiba-tiba sinar putih merangsek masuk masuk ke dalam kacarias yang tepat di hadapan Insan. Adegan film pun seakan muncul di dalamnya.“Doni kamu koq ganteng banget sih. Sudah ada pacar belum, aku mau jadi pacarmu”rayu wanita cantik itu pada pria ganteng yang di panggilnya Doni.Siapa ini, dan apa, serta bagaimana adegan ini muncul di kaca riasku. Pikir Insan bingung“Oke, saya mau kau menjadi pacarku asal…….”balas Doni gantung“Asal apa?”Tanya wanita itu penasaran sambil merubah posisi duduknya“Asal……”lagi-lagi Doni menggantung jawabannya sehingga menambah wanita berpakaian merah itu penasaran.Asal apa sih, cewek sudah cantik gitu masak mau jadi pacar aja harus ada syaratnya. Kalo aku sih langsung aja diterima karena sudah pasti…. Komentar Insan melihat film kacarias itu dengan komentar yang gantung pula dan ia pun sama penasarannya dengan wanita itu. Ingin mendengar persyaratan apa yang akan diajukan Doni.“Asal, kamu mau bercinta denganku Grace”jawab Doni genit sambil memegang dagu wanita cantik itu yang ternyata bernama Grace. Wanita cantik itu pun tersentak ketika mendengar persyaratan dari Doni.Suasana sepi, itulah yang dapat dilihat oleh Insan di taman yang merupakan tempat adegan haram itu akan terjadi,“Oke, Saya mau asal Kamu jadi pacarku”ucap Grace setelah terdiam hampir dua menit ketika mendengar Doni mengajukan ajakan SyetannyaKedua anak manusia itu pun seakan terbakar oleh api asmara,“Doni, jadi ini cewek yang keberapa yang kau manfaatkan”seru suara tiba-tiba muncul seakan menjewer telinga Doni, yang berarti pula pertanda penghenti adegan yang seharusnya dilakukan oleh pasangan yang halal. Doni dan Grace pun kalang kabut mendengar suara pengganggu itu.“Siapa dia, Don?”Tanya Grace kesal bercampur malu kepada suara tadi yang berasal dari seorang wanita yang tengah hamil besar itu“Saya, saya adalah wanita yang telah menjadi korbannya. Entah yang keberapa !”tegas wanita itu dengan penuh kebencian sambil mengarahkan telunjuknya ke arah DoniTaman pun menjadi gaduh dengan kejadian itu, tetapi seperti biasa pohon-pohon dan rumput hanya bisa diam membisu.“Itulah salah kalian sih masak mau, lakukan adegan itu tanpa ikatan yang syah”seru Insan sok bijak, maklum gitu-gitukan ia mantan santri.Sinar putih pun lagi-lagi merangsek masuk ke kacarias, kali ini yang kedua kalinya“Kamu mau nggak, Bapak nikahkan dengan anak bapak”seru pria separuh baya dengan pemuda yang membelakangi Insan“Aku merasa tidak pantas pak”tolak pemuda itu sopan“Nah ini apalagi, terus mana Doni, Grace dan wanita yang hamil tua tadi”Tanya Insan kebingungan melihat pergantian adegan sambil garuk-garuk rambut kerennya, maklum kan mirip Ncep eh salah Anjas.“Siapa yang ganti sih”sambung Insan sambil melihat dan meraba-raba kacariasnya, siapa tau ada kabelnya kali, kayak di tv itu pikirnya. Karena tidak ada yang aneh dengan kacariasnya. Insan pun melayangkan matanya ke kacarias tuk liat adegan apa selanjutnya.“Tapi aku tidak pantas pak, bapak liat seperti apa tubuh dan wajahku. Jangan permainin akulah pak”sambung pemuda itu tegas“Nak, jika anak bapak memang memilih kamu dengan apa dan bagaimana pun keadaan tubuhmu”timpal bapak itu dengan jawaban yang menenangkan Sang Pemuda“Emangnya seperti apa sih, muka pemuda ini”tanya Insan keheranan, jangan-jangan anak bapak ini yang buruk rupa sehingga Sang Pemuda menolak. Jiwa Detektif Conannya pun keluar ketika melihat keanehan kasus ini.“Coba balik sini dong, aku ingin lihat muka loe tuh, yang katanya jelek. Emang seburuk apa sih muka loe”sambungnya lagi, kali ini dengan memasang tampang bingung campur curiga. Masak diajak nikah koq gak mau, kalo aku sih langsung ku terima deh.“Masya Allah, pantas ia ragu menerima tawaran bapak itu”kejut Insan ketika melihat rupa pemuda itu. Hampir seluruh wajah pemuda itu tertutupi oleh bekas luka bakar, kecuali mata dan keningnya. Kalo dibandingkan dengannya mungkin sangat jauh. Mengapa ia bisa setegar itu? Sedangkan aku dengan tompel sekecil ini saja sudah mengeluh. Tapi ia enak, dengan tampang begitu ada yang nawari nikah sedangkan aku.....Mana keadilanMu Tuhan. Lagi-lagi syetan merasuk ke pikiran Insan.“Bang, Aisyah pinta Bapak tuk melamar abang bukan karena rupa abang, tapi.......”sambung seorang wanita berjilbab yang Subhanallah, benar-benar cantik mungkin kata itulah yang akan keluar dari mulut Insan yang mengaku dirinya bernama Aisyah, maklum wajah Aisyah mirip Tamara yang merupakan lawan main Cecep Yang sekaligus mengakhiri ketegangan suasana hati Sang Pemuda dengan Sang Ayah.“Tapi apa?Harta aku tak punya, pangkat tak tinggi. Apa yang bisa diharapkan dari ku, kecuali motor butut, itu pun sudah penyok karena perisitwa tragis yang mengajarkan ku bahwa ketampanan itu adalah ujian yang diberikan oleh Allah. Jika kalian tidak pandai bersyukur maka nikmat itu akan Ku cabut, itu janji Allah dan itu sudah terbukti bagiku”jelas pemuda itu dengan rinci tentang keadaannya.“Oh, jadi ia begini karena kecelakaan”sambung Insan menarik kesimpulan dari dialog tiga arah itu.“Nak, Aisyah ingin nikah dengan mu bukan karena keadaanmu sekarang tapi karena kejujuranmu”jelas ayah Aisyah“Ia bang, Aisyah kagum melihat kejujuran abang. Dalam menjaga uang ayah yang dititipkan Bang Sarmin pada abang, padahal saat itu abang butuh tuk pengobatan luka bakar abang. Dan saat itu jika tidak segera diobati maka luka abang tidak akan sembuh. Tapi abang menjaga uang itu dengan baik. Yang lebih-lebih buat Aisyah senang saat itu abang belum kenal keluarga kami”rinci Aisyah dengan serinci-reincinya tentang alasan mengapa ia ingin menikah dengan pemuda itu.Alangkah mulianya hati Aisyah, sudah cantik sholehah lagi. Jarang-jarang orang ingin menikah karena alasan kejujuran. Biasanya orang, terutama wanita sekarang ingin nikah karena rupa yang rupawan seperti Primus serta harta yang melimpah seperti Sultan Brunai. Tapi Aisyah beda. Pikir Insan kagum atas kecantikan dan kesholehan Aisyah.“Bagaimana nak Ali?”tanya ayah Aisyah sekali lagi dengan pemuda yang sangat beruntung yang ternyata bernama Ali itu.“Saya...............”“Ada apa sih orang lagi deg-degan gini koq mati. Apa ya jawaban Ali ya? Diterima atau tidak”grutu Insan kesal, ketika melihat adegan di kacariasnya menghilang. Sambil menepuk-nepuk kacariasnya“Ya Allah terima kasih atas dua kejadian yang barusan terjadi di kacarias ini. Terima kasih telah memberikan ku pelajaran dari dua rupa yang berbeda”serunya sadar.Palembang, 10 Sep 04Ya Allah bantulah hambaMu ini tuk bersyukurTo My Lovely, Alloh, Rosul, orangtuaku, adik-adikku dan saudaraku seimanI LOVE U All

skenario


Scenario CMrs. W, 50 years old, was brought to hospital with complaint of weakness and yellowish eyes which became worsening since a week ago.History of illness.Since 6 months ago, she complained of right upper abdominal pain spread to the right back shoulder. This complaint was intermittent especially after consuming fatty meal. She felt no fever, urinary and bowel habit were normal. She usually consumed pain relieving drugs.Since 4 moths ago, she felt a palpable mass in epigastric area, with bloating sensation, decrease of appetite, heartburn, and vomiting.Since 2 months ago, she complained of yellowish eyes, black tea color urine, with moderate fever, itching, epigastric pain became worse and more frequent. She also complained of weakness and loss of body weight. Since a week ago yellowish color eyes become worse, vomiting more frequent, and clay stool appearance.