Rabu, 17 Desember 2008

Alasan Aku Memeluk ISlam


Hari May
May May Ali



Bacalah! dengan (menyebut) nama Tuhan yang menciptakanmu... (QS 96:1)

Anak tertua Muhammad Ali, lahir pada 18 Juni 1986; seorang bintang rap yang sedang menanjak dengan rekaman compact disc-nya, "May May: The Introduction".14 Dia berkata dia telah ditolak oleh beberapa perusahaan rekaman --dia ditolak beratus-ratus kali karena nama akhirnya adalah Ali dan orang mengira bahwa dia seorang gadis kaya yang tidak mempunyai bakat atau alasan untuk nge-rap. Akhirnya dia berhasil mendaratkan sebuah persetujuan dan dalam discnya dia menyampaikan terima kasih kepada "semua yang tidak mempunyai alasan" untuk memberinya kesempatan. "Terimakasih untuk motivasinya", katanya. "The Introduction" memiliki nuansa tanggung jawab sosial --pesan-pesan yang positif untuk kaum muda-- juga kesaksian tentang penyakit-penyakit dunia: penganiayaan, baku tembak, kebrutalan polisi, citra kaum kulit hitam yang stereotip. "Rapumentary Ali" adalah sebuah persembahan kepada ayahnya, idolanya. May May, yang dibesarkan oleh kakek-neneknya setelah orang tuanya bercerai, ingin menjadi seorang petinju. Dia menetapkan pendiriannya untuk menjadi seorang pelawak wanita tetap di Los Angeles sebelum mendapatkan persetujuan rekamannya. Sebelum makan malam di sebuah restoran Thai-Muslim di LA, dia menyanyikan salah satu lagu rapnya. Kemudian dia berfoto dengan pose sedang memeluk pemilik restoran dan istrinya.

Seandainya saya harus mengulangi hidup saya, saya tidak akan meminta orang lain untuk membesarkan saya. Hidup keseharian saya, dan cara berpikir saya, merupakan gaya Islam dan gaya kakek-nenek saya --Aminah dan Sadru-Din Ali. Sembilan puluh persen kehidupan saya dibentuk oleh mereka. Kebutuhan duniawi saya dipenuhi oleh ayah. Dan saya belajar dari kesalahan ibu saya. Sembilan puluh persen dari tingkah laku saya, saya pikir berasal dari Islam dan dari kakek-nenek saya. Segala sesuatu yang mereka lakukan, mereka pertimbangkannya dari segi agama. Tetapi mereka membolehkan saya pergi kemana saja.

Sebagai anggota Nation, apakah Anda percaya bahwa orang kulit putih itu adalah iblis?

Saya belum cukup dewasa untuk memandang seorang kulit putih dan berkata, "Oh, ini iblis itu!" Tetapi saya tahu itulah keseluruhan konsepnya. Saya tidak pernah benar-benar memahaminya karena saat itu saya masih terlalu muda. Saya masih bermain dengan boneka saya.

Nation sangat tepat dalam aksi tetapi tidak dalam konsep. Aksi mereka selama ini adil dan benar --saya harap kaum Muslim sekarang bertindak seperti Nation. Mereka terorganisir. Saya bangga menjadi seorang gadis kecil Muslimah.

Ayah saya seorang yang sangat sensitif. Jika dia melihat seseorang dalam kesulitan, dan dia tidak terburu-buru untuk suatu urusan, dia akan segera menolong orang tersebut, karena dia merasa bahwa itu merupakan suatu berkah.

Pada suatu malam, ketika itu turun hujan, dia pergi sendiri mengendarai mobilnya kemudian dia membawa pulang sebuah keluarga. Mereka terdiri dari seorang ibu, bapak, dua bayi dan seorang anak berumur tujuh tahun. Kebetulan istrinya, Veronica, sedang bepergian ke luar negeri, dan dua anaknya yang lain bermalam di rumah teman mereka. Dia menempatkan keluarga itu di kamar anak-anaknya dan menyuruh mereka tidur di sana. Dia memberi mereka makan, dan membelikan tiket kereta api supaya mereka dapat kembali ke daerah asal mereka. Ayah saya tidak takut akan apa pun.

Kami sering bepergian. Di bandar udara, saya mengamati betapa setiap orang yang kami temui mengenalinya. Jika kami di jalan, mereka meneriakkan namanya. Saya tahu ayah saya tidak mengenal orang-orang itu. Jadi, ayah saya seperti seorang bintang di film-film televisi atau di bioskop.

Ketika saya mulai dapat berjalan dan bicara, saya mengetahui dia orang yang terkenal, karena saya pergi bersamanya untuk beberapa wawancara. Saya selalu bersama ayah. Saya selalu ingin berada di sampingnya. Saya sangat mencintainya. Dia banyak bermain dan bercanda dengan saya.

Tetapi saya tidak terlalu dilindungi. Saya banyak melihat hal yang sebenarnya tidak seharusnya saya lihat pada usia lima, enam atau tujuh tahun. Saya selalu ingin tahu ketika masih kecil. Saya ingin tahu segala sesuatu yang terjadi, dan melihat segala sesuatu yang seharusnya tidak saya lihat. Maksud saya, dunia seolah berada di rumah saya. Saya melihat artis penipu meminta uang, para wanita membenci ibu saya, berusaha mengerling ayah saya. Saya melihat semuanya. Pada usia muda saya sudah melihat bagaimana orang dapat begitu manipulatif.

Jika saya melihat seorang wanita mendekati ayah lalu dia memberikan tanda tangannya dan sebuah ciuman di pipi serta beramah-tamah dengannya, saya akan berkata, "Saya akan bilang pada sang Utusan!" Sebab sebesar apa pun cinta saya pada ayah saya, saya tahu siapa bossnya, dan itu adalah Elijah Muhammad. Dia begitu setia pada sang Utusan tersebut.

Apakah menurut Anda menjadi putri Muhammad Ali membantu Anda mendapatkan sebuah persetujuan rekaman?

Tidak, hal itu tidak membantu. Bisnis ini sangat berat, memakan waktu. Anda akan melihat banyak orang dalam bisnis ini harus menunggu selama sepuluh tahun untuk mendapatkan sebuah persetujuan rekaman. Ada juga orang yang tidak mempunyai ayah yang terkenal yang hanya menunggu satu tahun.

Dengan menjadi putri Ali, secara otomatis kaum muda akan mengenal saya. Kesan pertama yang mereka dapatkan adalah --Saya ragu, jangan-jangan dia dimanja. Saya khawatir jangan-jangan dia telah memiliki segalanya. Itulah hal pertama yang dipikirkan kawan sebaya saya --sampai mereka merasa harus mengenal saya. Jadi saya pikir sulit sekali bagi saya untuk membuktikan keberadaan saya di musik rap. Sulit sekali, karena orang-orang hanya menunggu saya untuk mencari-cari hal yang tidak mereka sukai. Saya harus meyakinkan bahwa segala sesuatunya telah sempurna. Saya merasa harus menjelaskan latar belakang saya --bahwa saya tidak dibesarkan sebagai orang kaya. Satu-satunya jalan agar mereka mau membeli kaset Anda adalah dengan membuat mereka menyukai Anda.

Mengapa memilih musik rap? Latar belakang Anda sebenarnya tidak mendukung Anda menjadi seorang penyanyi rap.

Itu sangat mendukung. Ada dua alasan: Kedua orang tua saya adalah entertainer. Ibu saya seorang fotografer. Ayah saya seorang penghibur. Dia seorang atlet. Ketika saya masih kecil, saya tidak pernah bercita-cita menjadi seorang penghibur.

Ayah saya memegang teguh agamanya dan berjuang lewat tinju. Dia seperti seseorang yang senantiasa menyampaikan sebuah pesan. Saya banyak mewarisi sifat ayah saya. Medium saya adalah musik rap.

Karena berada di dunia hiburan, ayah tahu pengaruh-pengaruh negatif dan kesalahan yang diperbuatnya pada masa kejayaannya. Dia tidak ingin kesalahan itu terjadi pada saya, dia hanya merasa tidak yakin. Tetapi dia tidak pernah memarahi saya.

Sebuah syair lagu saya mengatakan, "Belajarlah dari seorang rekan Muslimah..." Saya membiarkan orang-orang tahu bahwa saya seorang Muslim, dan saya menyampaikan itu pada semua orang. Semua anak muda sekarang mendengarkan musik rap, itulah yang menjadi motivasi saya.

Album solo saya yang pertama diedarkan tahun lalu. Judulnya Life's a Test. Sebenarnya, ketika saya sedang membaca Al-Quran dan melihat catatan kakinya, saya memahami bahwa hidup adalah sebuah ujian dan saya berkata, wah, ini judul yang bagus! Paragraf pertamanya berbunyi:

This life ia a test
I must confess
'Cause I've learnt from the very best
Qur'anic verses say you must live to give
Step right up
I'm gonna tell you how it is...

Setiap orang mempunyai idola atau seseorang yang benar-benar mereka sukai. Dan setiap tahun, saya bertemu seseorang yang saya hormati, saya kagumi atau saya lihat berita yang mengagumi ayah saya. Siapa pun dia, mereka mencintai ayah saya. Orang awam tidak pernah mengalami perhatian semacam itu dari seseorang yang merendahkan diri mereka kepada ayah Anda. Di satu pihak hal itu seperti tertuju kepada Anda. Saya mendapat semangat dari keadaan itu. Saya pikir ini sungguh menggembirakan.

Tidak seperti kebanyakan anak lain, saya ingat karir ayah saya dan banyak menghabiskan waktu bersamanya selama karirnya. Saya ingat ketika dia berlatih untuk beberapa pertarungan. Saya melihatnya di Deer Lake bersama Larry Holmes sebagai mitra tandingnya. Orang-orang berdatangan, dan mereka memadati sasana tersebut. Saya ingat Don King selalu berada di jajaran para kru. Ayah sering kali mengancam akan memotong rambutnya. Suasana di sana selalu menyenangkan. Melihat dedikasinya, betapa berat dia bekerja. Saya jadi mengerti kita tidak akan menjadi yang terbaik di suatu bidang jika tidak bekerja ekstra keras.

Adakah suatu pertandingan di mana Anda mengharapkan dia kalah sehingga dia akan berhenti bertinju?

Trevor Berbick. Pertarungan yang paling menyakitkan bagi saya untuk ditonton adalah pertandingannya melawan Larry Holmes. Saya tidak berada di sana. Saya menyaksikannya di televisi bersama sekelompok orang asing di pusat kota Chicago. Mereka tidak mengetahui putri petinju itu ada di antara mereka, duduk di bagian belakang.

Dia seharusnya sudah berhenti bertinju --sebelum melawan Larry Holmes. Dia kehilangan kekuatannya dengan cepat. Para kru dan manajernya berkata, Ayo, serang, Ali, ini pertarunganmu yang terakhir. Dan saya tahu dia tidak memiliki kekuatan untuk itu. Sungguh menyakitkan. Maksud saya, dia bukan lawan Larry Holmes pada usianya saat itu. Saya merasa sayalah yang dipukuli.

Kemudian dia bertarung lagi. Kami semua larut dalam pertarungan itu, dan saya tahu Berbick tidaklah sekuat Larry Holmes. Seluruh keluarga kami membicarakan hal itu. Kami merasa kami menginginkan ayah kalah sebab dia tidak perlu bertanding lagi. Banyak sekali tekanan dari luar yang mengatakan padanya, selama engkau masih menang, teruslah bertarung --sebab mereka menginginkan uangnya. Yang mereka pikirkan hanyalah uang --uang! uang! uang!

Keluarga kami tahu itu tidak baik untuk kesehatannya. Ketika dia kalah, saya pergi [mendesah lega]. Saya begitu bahagia. Bukan hanya dia tidak terluka. Dia tidak mendapat pukulan yang berbahaya. Itu benar-benar pertarungan yang berakhir seri. Dan saya pikir para juri memberikan kemenangan pada Berbick sebab dia tidak perlu menang.

Kadang-kadang, saya ingat bagaimana dia dahulu terbiasa berbicara cepat, tetapi sekarang tidak lagi. Ketika saya bersama ayah, saya merasa bahagia. Saya banyak menghabiskan waktu bersama ayah. Saya banyak melakukan kesalahan dalam hidup saya. Saya lebih suka dihukum di sini sekarang daripada dihukum di Hari Akhir. Dan saya mempercayai ayah. Selama dia bahagia dan sehat, dan dapat melakukan apa yang diinginkannya, saya bahagia.

Adakah gurauan- gurauan tertentu dalam lagu Anda?

Saya mempunyai sebuah gurauan tentang ayah saya. Saya bilang dia bukan ayah sebagaimana umumnya. Dia tidak meninabobokan saya dengan lagu anak-anak yang biasa. Dia menciptakan sendiri syairnya. Itu sedikit menakutkan saya. Dia akan merebahkan saya di tempat tidur dan menyanyikan:

Hush, little May May, go to bed before
I get a Frazier flashback
and knock you in the head.

Saya mengkritik hubungan bebas pria-wanita yang banyak terjadi sekarang. Saya katakan seorang laki-laki akan menghampiri saya hari ini lalu mengajak saya keluar, dan bisa jadi menginginkan bersama saya malam itu. Saya berkata: Maka suatu saat orang itu melakukan hal tersebut. Kami berada di lampu merah jalan raya; saya mengendarai mobil kecil saya yang terbuka kapnya. Dia memandang saya. Dia berkata, "Hey, sayang. Bagaimana kalau kamu dan saya bersama malam ini?" Saya berkata, "Boleh. Saya hanya ingin membuat kamu tahu bahwa saya seorang pembunuh." Dia berkata, "Tenang, kita sama." Saya berkata, "Oh, baik. Saya juga ingin memberitahu kamu bahwa saya telah dites HIV-positif." Dia berkata, "Saya mencintai kamu. Kita mempunyai dua kesamaan." Lalu saya mengendarai mobil saya menjauhinya.

Saya harus jujur: Saya tidak suka suasana di klub-klub komedi. Itulah sebabnya saya tidak mencoba untuk menjadi seperti Whoopi Goldberg atau Eddie Murphy. Dan saya harus menahan diri. Kadang-kadang kita sangat ingin melucu sehingga kita mengikuti orang yang kasar dan kotor, sekalipun sebenarnya kita tidak ingin terjebak ke dalam perangkap itu. Mungkin Anda berpikir, 'kan saya dapat melakukannya hanya untuk melucu. Tetapi saya bukan tipe orang yang cabul dan saya tidak memperbincangkan masalah seks.

Saya bertemu Prince setelah Purple Rain. Dia seorang bintang. Tetapi Prince selalu mengganggu saya. Saya tidak mengatakan saya tidak menikmati lagu-lagunya; saya berkata sebagai pribadi, saya tidak menaruh rasa hormat terhadap Prince. Saya tidak pernah, membeli kaset Prince sejak saat saya bertemu dengannya. Saya tidak suka mendengar lirik-liriknya. Saya tidak tahan mendengarkan "Cream --Get on top". Saya tidak sanggup menyanyikannya.

Saya berjuang untuk menjadi suatu alternatif dan berharap dapat menjadi pemimpin. Segera setelah Anda mendapatkan sebuah posisi di mana Anda dapat menarik berjuta penggemar, Anda akan menjadi pemimpin, suka atau tidak.

Mungkin seorang penyanyi rap akan berkata, Saya seorang artis; Saya tidak bertanggung jawab terhadap siapa pun. Jika Anda berkata sesuatu kepada seseorang, khususnya kepada berjuta-juta orang, Anda akan berpengaruh terhadap mereka, dan itu merupakan tanggung jawab Anda. Itulah yang diajarkan dalam agama kami. Kami mempercayai hal itu sebagai Muslim.

Saya mendapati bahwa tinggal di Amerika membuat saya jadi cepat marah. Jika ada sesuatu yang mengganggu saya, saya hanya ingin memusatkan perhatian pada apa yang harus saya lakukan sebagai seorang Muslim. Bagaimana saya harus bertindak? Ketika saya bersujud dan berdoa, saya akan berdoa di dalam hati: Berlakulah sebagai seorang Muslim sebisa mungkin untuk Allah, untuk dirimu sendiri, untuk orang lain, sehingga mereka dapat belajar dari perilaku saya.
Catatan kaki:

14 Scottie Brothers Records, 1992

Senin, 15 Desember 2008

Jumat, 05 Desember 2008

FAtwa MUI tentang NAtal bersama dan Pengucapannya


PERAYAAN NATAL BERSAMA
KEPUTUSAN KOMISI FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA


Indeks Antar Agama | Indeks Artikel
ISNET Homepage | MEDIA Homepage | Program Kerja | Koleksi | Anggota



KEPUTUSAN KOMISI FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA TENTANG
PERAYAAN NATAL BERSAMA

Memperhatikan:
1. Perayaan Natal Bersama pada akhir-akhir ini
disalahartikan oleh sebagian ummat Islam dan disangka sama
dengan ummat Islam merayakan Maulid Nabi Besar Muhammad Saw.
2. Karena salah pengertian tersebut ada sebagian orang Islam
yang ikut dalam perayaan Natal dan bahkan duduk dalam
kepanitiaan Natal.
3. Perayaan Natal bagi orang-orang Kristen adalah merupakan
Ibadah.

Menimbang:
1. Ummat Islam perlu mendapat petunjuk yang jelas tentang
Perayaan Natal Bersama.
2. Ummat Islam agar tidak mencampur-adukkan Aqidah dan
Ibadahnya dengan Aqidah dan Ibadah agama lain.
3. Ummat Islam harus berusaha untuk menambah Iman dan
Taqwanya kepada Allah Swt.
4. Tanpa mengurangi usaha ummat Islam dalam Kerukunan Antar
ummat Beragama di Indonesia.

Meneliti kembali:
Ajaran-ajaran agama Islam, antara lain:
A. Bahwa ummat Islam diperbolehkan untuk bekerja sama dan
bergaul dengan ummat agama-agama lain dalam masalah-masalah
yang berhubungan dengan masalah keduniaan, berdasarkan atas:
Al Hujarat: i3; Lukman:15; Mumtahanah: 8 *).
B. Bahwa ummat Islam tidak boleh mencampur-adukkan aqidah
dan peribadatan agamanya dengan aqidah dan peribadatan agama
lain, berdasarkan Al Kafirun: 1-6; Al Baqarah: 42.*)
C. Bahwa ummat Islam harus mengakui kenabian dan kerasulan
Isa Al Masih bin Maryam sebagaimana pengakuan mereka kepada
para Nabi yang lain, berdasarkan: Maryam: 30-32; Al
Maidah:75; Al Baqarah: 285.*)
D. Bahwa barangsiapa berkeyakinan bahwa Tuhan itu lebih
daripada satu, Tuhan itu mempunyai anak dan Isa Al Masih itu
anaknya, maka orang itu kafir dan musyrik, berdasarkan: Al
Maidah:72-73; At Taubah:30.*)
E. Bahwa Allah pada hari kiamat nanti akan menanyakan kepada
Isa, apakah dia pada waktu di dunia menyuruh kaumnya, agar
mereka mengakui Isa dan ibunya (Maryam) sebagai Tuhan. Isa
menjawab Tidak. Hal itu berdasarkan atas Al Maidah:
116-118.*)
F. Islam mengajarkan bahwa Allah Swt itu hanya satu,
berdasarkan atas: Al Ikhlas 1-4.*)
G. Islam mengajarkan kepada ummatnya untuk menjauhkan diri
dari hal-hal yang syubhat dan dari larangan Allah Swt serta
untuk mendahulukan menolak kerusakan daripada menarik
kemaslahatan, berdasarkan atas: hadits Nabi dari Numan bin
Basyir (yang artinya): Sesungguhnya apa-apa yang halal itu
telah jelas dan apa-apa yang haran itu pun telah jelas, akan
tetapi di antara keduanya itu banyak yang syubhat (seperti
halal, seperti haram ), kebanyakan orang tidak mengetahui
yang syubhat itu. Barang siapa memelihara diri dari yang
syubhat itu, maka bersihlah Agamanya dan kehormatannya,
tetapi barangsiapa jatuh pada yang syubhat maka berarti ia
telah jatuh kepada yang haram, misalnya semacam orang yang
menggembalakan binatang di sekitar daerah larangan maka
mungkin sekali binatang itu makan di daerah larangan itu.
Ketahuilah bahwa setiap raja mempunyai larangan dan
ketahuilah bahwa larangan Allah ialah apa-apa yang
diharamkanNya (oleh karena itu yang haram jangan didekati).

Majelis Ulama Indonesia MEMFATWAKAN:

1. Perayaan natal di Indonesia meskipun tujuannya merayakan
dan menghormati Nabi Isa As, akan tetapi natal itu tidak
dapat dipisahkan dari soal-soal yang diterangkan di atas.
2. Mengikuti upacara natal bersama bagi ummat Islam hukumnya
haram.
3. Agar ummat Islam tidak terjerumus kepada syubhat dan
larangan Allah Swt dianjurkan untuk (dalam garis miring):
tidak mengikuti kegiatan-kegiatan natal.

Jakarta, 1 Jumadil Awal 1401 H./ 7 Maret 1981
M. KOMISI FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA
Ketua (K.H.M. Syukri Ghozali),
Sekretaris (Drs. H. Masudi)

--------
*) Catatan: Dalam fatwa itu, ayat-ayar Al Quraan yang
disebutkan tadi ditulis lengkap dalam Bhs Arab
dan terjemahannya, Bhs Indonesia.

Situs asli: http://www.mui.or.id/b3_28.htm

Senin, 01 Desember 2008

Antara Aku. Dia dan Dia



011208
OBSB

Jika aku ditanya dua bulan yang lalu
aku pilih dia atau dia
maka aku jawab dia

jika aku disuruh pilih satu bulan yang kemarin
aku pilih dia atau dia
maka aku pilih dia

tapi jika sekarang aku ditanya dan disuruh milih bulan ini
aku pilih dia atau dia
maka aku jawab dan pilih dia

ia hanya dia, dia yang aku pilih dan aku sayang
meskipun dia beda dengan dia
aku kan tetap pilih dia
hanya dia
aku cinta dia
dia adalah bulanku

Jumat, 28 November 2008

Benarkah PKS Tidak Layak ?



Menurut KAlian Benarkah PKS Tidak LAyak Menggunakan KH Ahmad Dahlan dan KH Hasyim Asyari?


Mohon Tanggapannya ya

Tuhan Berkorban atau Manusia Berkorban! Mana Yang Lebih Baik?






UNTUK KALANGAN SENDIRI

Idhul Adha tiap tahun selalu diperingati oleh umat Islam. Hari raya yang dilaksanakan setiap 10 Dzulhijah ini merupakan hari dimana Muslim yang ‘dipanggil’ oleh Allah SWT menghadap-Nya untuk menunaikan ibadah haji sedangkan yang lain mengadakan penyembelihan binatang kurban setelah sholat ied.

Ritual penyembelihan hewan kurban yang merupakan ibadah yang Allah SWT ajarkan kepada Ibrahim yang merupakan Bapak Para Nabi itu dilanjutkan oleh Rasul kita Muhamad SAW. Pada aktivitas ini begitu banyak manfaat yang dapat kita ambil diantaranya, kepedulian terhadap sesama. Dimana daging kurban tersebut selain dibagikan kepada orang yang berkurban juga diberikan kepada orang yang kurang mampu.

Dibalik begitu banyaknya manfaat yang dapat kita ambil pada hari raya itu, banyak juga hujatan yang dilayangkan kepada salah satu ritual ibadah dalam Islam itu. Diantaranya dapat kita lihat hujatan itu pada situs sesat www.aboutisa.com.

Dimana disana tertera bahwa Tuhan Kristen Maha Penyayang ketimbang Allah, Tuhannya Umat Islam. Mereka beralasan bahwa Tuhan mereka Maha Penyayang karena Ia (Tuhan) rela mengorbankan anak-Nya (Yesus) untuk menebus semua dosa manusia. Sedangkan Allah SWT memerintahkan manusia (Nabi Ibrahim) untuk mengorbankan anaknya (Nabi Ismail).

Kalau sekali lihat mungkin pernyataan itu dapat kita terima, tapi setelah kita pikir sekali lagi ternyata pernyataanya tertolak secara logika. Mengapa? Sebelum terlalu jauh kita kita pasti sepakat bahwa yang namanya Tuhan itu Maha segala Maha (setuju dong!!!! ). Ia (Tuhan) bisa menciptakan apa saja yang Ia mau, Ia bisa menghancurkan dan menggantikan dengan mahluk lain. Ia tidak pernah berkurang ke-Mahaan-Nya meskipun ciptaan-Nya tidak menyembahnya. Begitu juga dengan alasan bahwa katanya Tuhan Kristen lebih Maha ketimbang Tuhannya Umat Muhamad koq Tuhan mau sih mengirim anak-Nya untuk dikorbankan padahal Ia bisa menghacurkan ciptaan-Nya dan menggantikan-Nya dengan yang lain. Bukankan meskipun manusia tetap tidak mau menyembah-Nya Tuhan tidak akan rugi, karena Ia Maha segala Maha. Disana terlihat ketiadaberdayaan Tuhan yang katanya Maha segala Maha.

Oke mungkin kita bisa menerima pernyataan diatas tapi kan Tuhannya Umat Islam itu haus akan darah. Dimana Ia memerintahkan Ibrahim untuk mengorbankan anaknya Ismail. Jawabannya itu salah karena Allah SWT hanya menguji Ibrahim, apakah ia lebih mencintai anaknya atau Allah, Tuhannya. Itu dapat kita lihat bahwa pada saat penyembelihan Ismail, Allah mengganti Ismail dengan seekor kambing. Kalau belum jelas coba buka Qs 37: 106-107, yang bunyinya “Sesungguhnya ini benar-benar suatu ujian yang nyata. Dan kami tebus anak itu dengan seekor sembelihan yang besar.”

Jadi yang jelas Allah SWT bukanlah haus darah tetapi hanya menguji hamba-Nya. Bukankan Ia menciptakan manusia supaya manusia menyembah dan beribadah kepada-Nya. Penyataan bahwa Tuhan Nasrani rela mengorbankan anak-Nya, ternyata orang (Yesus) yang dikorbankan tidak bersedia dikorbankan, pernytaanya dapat kita lihat pada Injil Matius 27:46 yang bunyinya : “Kira-kira jam tiga berserulah Yesus dengan suara nyaring: “Eli, Eli lama sabakhtani?” artinya: Allahku, Allahku, mengapa Kau tinggalkanku?”. Terlihat jelas bahwa anak Tuhan pun tidak bersedia menjadi kurban untuk manusia. Bukankah yang namanya anak pasti disayang, dan anak yang baik adalah yang berbakti pada orangtua.

Sedangkan kisah Ibrahim dan Ismail sangat bertolak belakang dengan kisah Yesus. Coba deh buka Qs 37: 102-103, yang bunyinya: “Maka tatkala anak itu sampai (pada umur sanggup) berusaha sama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata: “Hai anakku sesungguhnya aku melihat dalam mimpi aku menyembelihmu. Maka fikirkanlah apa pendapatmu!” Ia menjawab: “Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; isnya Allah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang bersabar. Tatkala keduanya berserah diri dan Ibrahim membaringkan anaknya atas pelipis(nya), (nyatalah kesabaran keduanya).”

Ternyata logika dan kitab suci menolak pernyataan bahwa Tuhan Kristen lebih penyayang ketimbang Allah SWT. Mana yang lebih baik? Tuhan berkorban atau manusia yang berkorban!. Mana yang masuk logika. Wallahuallam bishowab.

Gelar HARAM Tuk Hadiah Dari Peserta

Gelar HARAM Tuk Hadiah Dari Peserta

Assalamuallaikum. Wr. Wb.

Kepada Saudaraku Aktifis Pergerakan yang selalu memberikan Pencerahan. Yang Insya Allah tak kenal kata lelah tuk Pancarkan Rahmatnya Islam ke seluruh sendi kehidupan.
Begitu banyak proses acara pencerahan yang Antum lakukan salah satunya adalah dengan mengadakan perlombaan yang bisa mendekatkan kita dan saudara kita lainnya kepada Allah SWT.
Allah dalam Surat Cinta-Nya Al Asher memerintahkan kita tuk selalu nasihat-menasihati terutama dalam kebajikan biarlah Ana Saudaramu yang tidak begitu baik dari kalian –tuk menyampaikan salah satu pesan Teladan kita Nabi Muhammad. SAW yang bunyinya : “Dalam perlombaan boleh memberi hadiah kepada para pemenang ( HR. Ahmad)
Asalkan hadiah tersebut berasal dari panitia perlombaan atau dari salah satu peserta. Sedangkan jika mengumpulkan biaya hadiah dari setiap peserta kemudian diberikan kepada pemenang adalah tidak diperbolehkan karena ada unsur judi di dalamnya. Misalkan : A dan B berlomba, kemudian A menang maka B memberikan hadiah pada A ini diperbolehkan. Sedangkan A dan B mengumpulkan biaya untuk hadiah maka ini tidak diperbolehkan (Nailul Authar).
Afwan, maaf yang sebesar-besarnya Ana tidak bermaksud tuk mengajari karena Antum adalah orang-orang yang lebih Alim (Berilmu) dari Ana. Tapi itulah pesan Rosul kepada kita bahwa kita dalam mengadakan perlombaan jangan membelikan hadiah dari uang peserta karena di dalamnya ada unsur JUDI. Bagaimana cara mengatasi permasalahan ini mungkin pembelian hadiahnya dengan menggunakan uang infaq atau uang donatu. Atau pun dengan cara lain yang mungkin lebih baik dari saran Ana. Insya Allah Antum adalah orang-orang cerdas. Yang jelas jangan menggunakan uang peserta.
Jikalau ada yang kurang berkenan pada tulisan ini marilah kita diskusikan bersama. Bukan karena Ana merasa Alim, tapi Mari Kita Beragama Berdasarkan Al Qur’an dan Hadist. Ana mohon maaf atas kelancangan Ana dan Kepada Allah SWT ana mohon ampun.

Wassalamuallaikum. Wr. Wb.
ORAng BIAsa